Palangka Raya, KP – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Senin (4/5) merilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen bulan April yang mengalami penurunan (deflasi) atau minus 0,18 persen.
Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri melalui Kabid Statistik Distribusi mengungkapkan dua kota yang dijadikan sampel IHK masing-masing Kota Palangka Raya mengalami deflasi 0,10 persen dan Sampit 0,33 persen.
Dijelaskan dari 90 kota pantauan IHK nasional, 39 mengalami inflasi dan 51 kota mengalami deflasi.
inflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau (0,88 persen) dan deflasi tertinggi di Pangkal
Pinang (0,92 persen), sedangkan Palangka Raya dan Sampit menempati peringkat ke-40 dan ke-14 kota deflasi tertinggi di tingkat nasional.
Deflasi di Palangka Raya (0,10 persen) sendiri dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (1,13 persen), serta makanan, minuman, dan tembakau (0,23 persen).
Deflasi di Sampit (0,33 persen) juga dipengaruhi oleh penurunan indeks harga kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (1,51 persen), transportasi (1,16
persen), serta makanan, minuman, dan tembakau (0,37 persen).
Dengan demimian didasari dua kota acuan (Palangka Raya dan Sampit), Provinsi Kalimantan Tengah mengalami deflasi (0,18persen).
Dan diikuti oleh laju inflasi tahun kalender (0,25 persen) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (1,66 persen)
yang cukup rendah.
Yanto (24) warga Kota Palangka Raya mengaku daya beli masyarakat ditengah pandemi Covid 19 saat ini memang kurang, pasalnya tambahan penghasilan menurun dratis. (drt/k-10)