PSBB tahap satu hingga tiga dalam mempercepat penanganan covid-19) di Banjarmasin belum dikatakan berhasil dan peranan ulama juga tokoh masyarakat kurang dilibatkan.
BANJARMASIN, KP – Anggota DPRD Banjarmasin Ir Sukhrowardi meminta, agar Pemko Banjarmasin khususnya melalui Tim Gugus Tugas untuk lebih memaksimalkan peran ulama dan tokoh masyarakat guna mempercepat penanganan wabah pandemi virus corona (Covid-19).
“ Masalahnya karena peran ulama dan tokoh masyarakat saya rasa sangat strategis untuk ikut membantu mensosialisasikan setiap kebijakan pemerintah. Termasuk dalam mengatasi wabah virus corona saat ini,” kata Sukrowardi.
Hal itu dikemukakan Sukhrowardi kepada sejumlah wartawan, Jumat (29/5/2020) kemarin, Sebelumnya ia menilai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari tahp 1 hingga tahap 3 yang diambil Pemko Banjarmasin dalam mempercepat penanganan covid-19) di kota ini belum sepenuhnya dikatakan berhasil.
Salah satu penyebabnya ujarnya, karena ia menganggap partisipasi peranan ulama dan para tokoh masyarakat tidak banyak dilibatkan.
Menurutnya, sebagai daerah di tengah yang mayoritas penduduknya sangat religis dan mayaritas beragama islam, warga biasanya dan mengikuti dan mematuhi pesan serta nasihat para ulama, kyai atas ustaz, sehingga setiap kebijakan dan arahan pemerintah terutama dalam upaya mempercepat penanganan virus corona saat ini akan bisa lebih tersosialisasikan melalui partisipasi dan peran ulama serta tokoh masyarakat.
Sukhrowardi menilai, jika Pemko Banjarmasin melalui Tim Gugus Tugas yang dibentuk hanya mengandalkan tokoh formal , ia pesismis upaya itu bisa maksimal memberi dampak peringatan kepada masyarakat dalam menghadapi wabah ini.
“Jelasnya, jika tidak menggerakan, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, maka akan sulit bagi Pemko untuk mencapai tujuan mengatasi wabah ini. Karena itu perlu kesadaran masyarakat serta partisipasi masyarakat untuk sama-sama memerangi wabah tersebut,” ujar Sukhrowardi yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar ini.
Pasti Ada Hikmahnya
Anggota dewan yang sebelumnya aktifis LSM ini juga mengemukakan, tanpa mempermasalahkan berhasil atau tidak pemerintah dalam mengatasi wabah virus corona yang berawal dari Kota Wuhan Cina dan menyebar hampir ke seluruh negara termasuk Indonesia ini seluruh elemen bangsa harusnya bisa mengambil pelajaran dan hikmahnya.
Menurutnya, dari sekian pelajaran dan himah yang biasa diambil itu diantaranya betapa pentingnya menjaga kesehatan agar tehindar dari berbagai penyakit. “ Hikmah lainnya adalah kepedulian sosial terhadap sesama, terutama dalam membantu warga yang terkena dampak dari wabah ini,” seraya berharap kepedulian sosial tersebut harus terus ditingkatkan tidak hanya sekedar di saat dalam menghadapi situasi sulit.
Lebih jauh menyinggung penggunaan anggaran untuk mempercepat penanangan covid-19 yang diilakokasikan sebesar Rp 51 miliar, , Sukhrowardi mengingatkan, agar digunakan sesuai sasaran dan peruntukannya.
“Mengingat anggaran yang disediakan itu adalah semuanya bersumber dari uang rakyat dan sebagai wakil rakyat saya tidak rela bila dalam upaya mempercepat penanganan virus corona ini disalahgunakan,” demikian kata Sukhrowardi. (nid/K-3)