Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Martapura

Terapkan Protokol Covid-19, Masjid Lain Bisa Gelar Jumatan

×

Terapkan Protokol Covid-19, Masjid Lain Bisa Gelar Jumatan

Sebarkan artikel ini
Hal 16 4 Klm Martapura solat jumat
SHOLAT JUMAT - Physical distancing saat pelaksanaan sholat Jumat di Masjid Al Karomah. (KP/ Wawan)

Martapura, KP – Masjid Agung Al Karomah di Kota Martapura kembali menggelar sholat Jumat setelah lama absen karena Pandemi Covid-19, pekan kemarin dengan khatib Bupati KH Khalilurrahman.

Bagi masjid-masjid lainnya juga dipersilahkan melaksanakannya, asalkan, mengikuti protokol kesehatan yang telah ditentukan Pemkab Banjar. Hal ini guna mencegah mata rantai penyebaran virus Corona (Covid-19).

Baca Koran

”Pelaksanaan sholat Jumat ditengah pandemi Covid-19 bukan saja di Masjid Al Karomah, akan tetapi juga diselenggarakan masjid-masjid lainnya yang sudah menyatakan kesiapannya untuk memenuhi protokol kesehatan,” kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Banjar, Kadinkes Dr Diauddin.

Hal ini, sambungnya, guna menghindari penumpukan jamaah jika dilaksanakan disatu masjid saja. Untuk pelaksanaan shalat Jumat, pihaknya meminta jamaah mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan, seperti mewajibkan memakai masker, menjaga jarak, membawa sajadah masing-masing.

”Serta membawa tempat sandal dan dibawa ke dalam masjid. Hal ini dilakukan guna menghindari terjadinya penumpukan jamaah di teras mesjid, baik ketika datang ataupun sewaktu mau pulang,” katanya.

Selain itu pihaknya juga menganjurkan jamaah untuk tidak membawa anak-anak serta yang sedang sakit.

Wakil Ketua Gugus Tugas, Sekda Ir HM Hilman mengaku akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan shalat jumat tersebut. Menurutnya ada beberapa hal yang harus dievaluasi, terutama jaga jarak antar jamaah yang kurang dijalankan, terutama yang berada diluar, terlihat masih rapat.

”Seharusnya ada petugas yang mengarahkan jamaah tersebut agar jaraknya sesuai ketentuan, sehingga upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 bisa terlaksana baik,” tandasnya.

Selain itu, lanjutnya, pengukuran suhu tubuh jamaah yang terlihat tidak dilakukan, padahal ini sangat penting, jangan sampai ada jamaah yang suhu tubuhnya diatas 37 derajat sebagai gejala Covid-19.

Baca Juga :  Tingginya Harga, Pemkab Operasi Pasar Gas LPG

”Kalau untuk pemakaian masker dan tidak bersalaman, jamaah kita cukup disiplin,” pungkasnya. (Wan/K-3)

Iklan
Iklan