Partai pemenang pemilu legislatif dengan memperoleh 9 kursi di DPRD Kota Banjarmasin tampaknya masih merahasiakan nama-nama bakal calon yang akan diusung
BANJARMASIN, KP – Sejak kembali diputuskannya digelarnya Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) tanggal 9 Desember 2020 dari semula dijaduwalkan 9 September suhu politik pemilihan Kepala Daerah kembali memanas.
Meski demikian, sampai sekarang belum ada satupun partai politik (parpol) yang sudah memastikan pasangan yang akan diusung. Seperti halnya Partai Amanat Nasional (PAN) dalam menyonsong pemilihan calon walikota dan wakil walikota Banjarmasin.
Partai pemenang pemilu legislatif dengan memperoleh 9 kursi di DPRD Kota Banjarmasin tampaknya masih merahasiakan nama-nama bakal calon yang akan diusung. “ Yang jelas PAN dalam menghadapi pemilihan walikota/wakil walikota nanti tidak akan menjadi penonton,” kata Ketua DPD PAN Kota Banjarmasin, Harry Wijaya, SH MH.
Kepada wartawan, Rabu (10/6) Harry Wijaya yang juga Ketua DPRD Kota Banjarmasin ini mengakui, menyosong pemilihan walikota/wakil walikota ada sejumlah tokoh baik dari birokrat maupun politikus sudah melakukan pendekatan kepada PAN.
“Namun kami di DPD PAN Kota Banjarmasin harus selalu berkoordinasi damn menunggu arahan dari Ketua DPW PAN Kalsel,“ ujarnya.
Ketua DPD PAN Banjarmasin Harri Wijaya juga memastikan, PAN akan tampil dalam kontestasi Pemilukada Banjarmasin yang akan digelar akhir tahun ini, dengan atau tanpa koalisi dengan Partai Politik (Parpol) lain.
Meski sebelumnya ia mengakui, PAN memenuhi syarat untuk mengusung calon sendiri. “ Namun demikian, tidak ada salahnya jika PAN menjalin koalisi dengan parpol lain untuk menambah kekuatan dalam memenangkan pemilihan walikota/wakil walikota nanti.
Ia menandaskan, perlu hitung – hitungan secara matang kendati, peluang PAN cukup besar memenangkan Pemilukada Banjarmasin. Tapi kata Harry menilai, diperlukan strategi politik yang matang, agar target memenangkan pemilukada berjalan dengan sukses.
“Semua masih berpeluang dan bisa terjadi. Kami punya banyak kader, tentu akan mengusung kader sendiri. Soal koalisi tentu masih ada. Tinggal nantinya memilih mana yang paling menguntungkan,”terangnya.
Sementara itu, Partai Gerindra juga menandaskan, tidak mau hanya jadi penonton pada Pemilukada tahun ini. Bermodal 6 kursi DPRD Banjarmasin, Partai Gerindra tentunya wajib secara intens membangun komunikasi politik dengan Parpol lain dalam menjalin koalisi.
“Sesuai arahan Ketua Umum DPD Gerindra Kalsel, kader Gerindra mendapat prioritas besar menjadi calon kepala daerah. Soal koalisi, saat ini masih terus dilakukan,” kata Ketua DPD Gerindra Banjarmasin H M Yamin.
Disinggung posisi dalam penetapan calon kepala daerah, meski wajib berkoalisi dengan Parpol lain, Gerindra tetap akan memposisikan diri mengusung calon Walikota Banjarmasin.
“Saat ini kami masih membangun komunikasi politik dengan Parpol lain. Tentu yang nantinya punya visi dan misi yang sama untuk kemajuan membangun Banjarmasin kedepan,” demikian HM Yamin yang juga Wakil ketua DPRD Kota Banjarmasin ini. (nid/K-3)