
Paringin, KP – Bupati Balangan H Ansharuddin bersama keluarga di kediamannya (rumah dinas, red) melakukan rapid test Covid-19 mandiri . Pemeriksaan itu dilakukan Ansharuddin karena melihat banyak kepala daerah yang sudah terjangkit virus corona.
Selain itu, Bupati melakukan rapid test mandiri karena sering berinteraksi dengan warganya.
“Saya punya tanggung jawab yang lebih daripada yang lain. Apalagi intensitas bertemu dengan warga sering. Untuk itu saya jangan menjadi pembawa atau penyebar virus,” kata Ansharuddin yang juga Ketua Tim GTPP Covid-19 kabupaten Balangan, Minggu (14/06) kemarin,
Bupati meminta kepada masyarakat jangan takut melakukan rapid tes. ” kedepan kita akan beradaptasi hidup secara normal tetapi ditambah dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19, termasuk cara kita mengendalikan imun tubuh” tambah nya.
New Normal Life harus hadir dalam keseharian kita baik dalam rumah tangga maupun dalam bermasyarakat.
“Mulailah membiasakan pola hidup sehat dengan mengurangi makanan yang banyak mengandung kimia dan juga sadar kelemahan diri kita sehingga kita dapat terhindar dari segala macam penyakit,” imbuhnya.
Ditambahkannya, baik sebagai Bupati Balangan maupun Ketua Tim GTPP Covid-19 kabupaten Balangan, H Ansharuddin kembali mengingatkan dan mengimbau kepada masyarakat Bumi Sanggam harus disiplin, mengikuti protocol kesehatan Covid-19 dengan selalu memakai masker pada saat keluar rumah, jaga jarak dan sering cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau mengunakan hand sanitizer, jangan keluar rumah apabila tidak ada kepentingan mendesak.
“Apalagi mengunjungi tempat-tempat keramaian, saat ini adalah yang terbaik, berkumpul bersama keluarga tercinta untuk Balangan dan Indonesia,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Balangan Erwan mengatakan, rapid tes yang dilakukan bupati bersama keluarga untuk mendeteksi kondisi kesehatannya terjangkit virus apa tidaknya.
“Dari hasil rapid test yang dilakukan pihak RSUD Balangan tersebut, Bupati dan keluarga Non Reaktif (Negatif, red),” ujar Erwan yang juga juru bicara Tim GTPP Covid-19 kabupaten Balangan.
Menurut dia, Rapid Test ini biasa dilakukan pada orang orang yg berpotensi menularkan Virus Corona. Misalnya ODP baik itu traveler yg baru tiba ataupun orang yang pernah kontak fisik dengan PDP ataupun orang dengan Covid -19.
Erwan Juga menjelaskan, Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi manusia, yaitu, IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.
Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Namun, perlu kita ketahui, bahwah pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu kedepan.
“Jadi, rapid test hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19,” pungkasnya. (jun/K-6)