
Barabai, KP – Program kegiatan subuh keliling (suling) yang melibatkan kerjasama Pemkab Hulu Sungai Tengah (HST) dengan organisasi NU dan Muhammadiyah setempat sempat dihentikan akibat pandemi korona kini kembali diaktifkan memasuki pekan yang ke 181 bertempat di Mesjid Al Maksum Bukat Kecamatan Barabai, Jumat (24/7/2020).
Ada yang beda dalam pelaksanaan Suling kali ini biasanya di isi dengan ceramah agama atau tausyiah namun kali ini di isi dengan sosialisasi/penyuluhan oleh Tim Gugus Tugas mengenai pencegahan dan penanganan covid-19.
Wakil Bupati HST Berry Nahdian Forqan dalam sambutannya merasa bersyukur bisa bersilaturrahmi dan shalat subuh berjamaah dengan warga setempat sehingga saling mengenal kita bersama sama memakmurkan masjid lebih lebih diwaktu shalat subuh, saya berharap kepada seluruh masyarakat tetap menjaga ketertiban dan keamanan kerukunan antar warga tetap kita jaga.
Selanjutnya Berry Nahdian Forqan menyampaikan kita di prov Kalsel dan kab HST pandemi virus corona makin meningkat, memang kebijakan pemerintah sudah melakukan pelonggaran aktifitas di masyarakat namun tetap diharapkan patuhi protokol kesehatan dengan ketat meliputi jaga jarak, pakai masker, selalu mencuci tangan dengan sabun.
Perlu kami kabarkan bahwa vaksin covid-19 sudah ditemukan namun belum bisa di aplikasikan karena menunggu produksi diperkirakan bisa diaplikasikan pada bulan Januari 2021, namun untuk itu tetap di harapkan masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan.
Sementara Direktur RSHD H.Damanhuri Barabai selaku Tim Gugus Tugas dr M Asnal menyampaikan sesuai yang telah disampaikan pak Wabup bahwa penderita covid-19 di prov Kalsel dan HST cenderung meningkat, data terupdate angka Covid-19 itu adalah angka yang terperiksa faktanya belum tentu sejumlah itu bisa lebih.
Selanjutnya dr M Asnal menyampaikan sejarah singkat timbulnya covid-19, gejala-gejala yang di timbulkan dan bagaimana melawan penyakit ini termasuk kelompok umur yang rentan terkena covid-19 yaitu orang tua, dan relatif aman bagi anak muda, maka bila anak muda terkena dia tidak akan menimbulkan gejala sehingga bisa menularkan ke orang lain, maka kebijakan pemerintah untuk memutuskan mata rantai penularannya.
Seterusnya dr.M Asbak menyampaikan virus korona itu tidak ada obatnya, maka para ilmuan atau peneliti ingin menemukan vaksinnya, sebagai antibody sehingga bila ada covid 19 sudah terbentuk antibodynya, sekarang yang perlu kita patuhi dalam memutus mata rantainya yaitu patuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan dengan sabun selama sepuluh detik karena tempat masuknya virus melalui hidung, mata dan mulut kemudian pakai masker, jaga jarak kenapa kita harus memakai masker karena kita semua sudah dicurigai menderita covid-19 harapan kami selaku Pemkab HST dan tim Gugus Tugas mohon semua mesjid sesering mungkin disemprot disinfektan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, mari taati dan patuhi protokol kesehatan.
Hadir dalam acara tersebut Para Staf Ahli, Para Asisten, Direktur RSHD H Damanhuri Barabai dr M Asnal, Sekretaris Dinkes, Camat Barabai, Kabag Kesra, Unsur TNI, unsur Polri dan masyarakat setempat. (adv/ary/K-6)