Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Masa Pandemi Permintaan Bendera Turun Drastis

×

Masa Pandemi Permintaan Bendera Turun Drastis

Sebarkan artikel ini
8 4klm 5
SEPI PERMINTAAN - Saat pandemi covid-19 yang masih marak dikota ini berdampak pada omzet penjualan bendera dan umbul-umbul serta acesories Agustusan menurun drastis hingga 60 persenan. (KP/hifni)

Kalau tahun sebelumnya sampai tanggal sepuluhan ini omzet bisa mencapat Rp.10 juta, tapi sekarang hanya Rp3 juta sudah sulit mendapatkannya penjualan turun hingga 60 persenan,” ujar Fikri.

Banjarmasin, KP – Memasuki bulan Agustus menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) biasanya membawa berkah bagi pedagang kaki lima musiman bendara dan umbul-umbul, namun ditengah masih maraknya pandemi Covid-19 omzet penjualan bendera dan umbul umbul menurun drastis hingga 60 persen.

Baca Koran

Sejak awal bulan Agustus tadi para pedagang bendera dan umbul-umbul musiman sudah bermunculan, seperti dikawasan Taman Sari Pasar Baru semakin menjamur stand-stand dadakan

Abah Fikri salah satu pedagang bendera dan umbul-umbul Sabtu malam, mengatakan, selama adanya pandemi dan larangan Walikota Banjarmasin warga melaksanakan kegiatan keramaian, penjualan bendera dan umbul-umbul tahun ini benar-benar sepi pembeli tidak seperti tahun tahun lalu.

“ Kalau tahun sebelumnya sampai tanggal sepuluhan ini omzet bisa mencapat Rp.10 juta, tapi sekarang hanya Rp3 juta sudah sulit mendapatkannya penjualan turun hingga 60 persenan,” ujar Fikri.

Menurutnya, omzet penjualan bendera semakin terpuruk dan lainnya semakin sepi karena pihak perkantoran swasta maupun pemerintah tidak ada acara di masa pandemi Covid-19, sehingga berdampak hebat pada permintaan serta penjualan ascesoris menjadi lesu yang imbasnya omzet turun drastis.

“Apalagi dengan adanya pelarangan kegiatan dikampung-kampung serta komplek dari walikota sangat memukul kami sebagai pedagang kaki lima musiman, saat ini kami hanya berharap pembelian dari perkantoran saja,’’beber Fikri.

“ Saat ini bisa kita lihat muka-muka gang atau komplek jarang warga memasang bendera-bendera atau umbul-umbul sekalipun ada yang dipasang yang sudah lama atau tahun lalu,” jelasnya.

Biasanya, ungkapnya, yang paling banyak dibeli adalah umbul-umbul oleh pihak perkantoran, yang harganya Rp.250 hingga Rp.300 per set, namun karena tidak ada di masa pandemi Covid-19 ini penjualan menjadi terpuruk hebat.

“Saat ini kami, penjualan bendera hanya berharap kepada pembeli yang lewat dan itupun mereka hanya membeli bendera-bendera yang berukuran kecil, juga perkantoran yang menghiasi kantornya,” ungkapnya sedih.

Pihaknya juga terbantu bendera ini serta acesories lainnya bisa dijual lagi tahun depannya sehingga tidak terlalu banyak ruginya.

Berdasarkan pengamatan KP di seputar kota Banjarmasin, kemeriahan Agustus tahun ini tak terlihat semeriah tahun lalu. Memang ada beberapa gang atau komplek yang menghiasi kawasannya, tetapi karena adanya him,bauan walikota untuk tidak mengadakan bermacam lomba, terasa sepi kemeriahan tersebut. (hif/K-1)

Baca Juga :  Cicil Motor Sistem Syariah Direspon Positif, Pegadaian jadi Mitra Solutif
Iklan
Iklan