Program Food Estate di Kalimantan Tengah, tidak hanya mengembangkan tanaman padi, tetapi pengembangan pertanian dalam arti luas, seperti buah buahan, sayur, perikanan, perternakan, dan lain-lain.
PALANGKA RAYA, KP — Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menegaskan, program pengembanga pangan nasional di daerah ini tak hanya mengembangkan padi, tetapi hultikultura dan lainnya.
Hal itu ia sampaikan kepada Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjend PSP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI), di Istana Isen Mulang, kemarin.
Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran menyatakan pihaknya sangat mendukung program strategis nasional, dalam bidang pertanian, yakni program Food Estate yang sedang digalakan di wilayah Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau.
Menurutnya lagi program tersebut merupakan program yang menjadi keinginan sekaligus harapan dari Presiden Republik Indonesia (Presiden RI) bapak Ir. Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan Kalimantan Tengah, menjadi lokasi penunjang ketahanan pangan nasional, yang diwujudkan dengan pengembangan kawasan pertanian.
Kami sangat mendukung program strategis nasional di Kalteng. Kami optimis apa yang diinginkan oleh pa Presiden Joko Widodo untuk ketahanan pangan, dapat terwujud dengan baik di Kalteng, terangnya.
Diakui dalam pelaksanaannya perlu sinergi antara Pemerintah Provinsi dan Pusat terus ditingkatkan, ditambah juga instansi terkait hingga masyarakat, sehingga dapat mewujudkan ketahanan pangan dan keberkahan bagi Indonesia juga bagi Kalteng khususnya.
Kunjungan kerja (Kunker) Dirjen PSP juga didampingi direktur perluasan lahan, staf mabes TNI AD, yang berlangsung selama dua hari tersebut.
Tujuan kunker untuk pemantapan penyiapan lahan food estate di wilayah Kalimantan Tengah, pada tahap pertama seluas 30.000 hektar, di wilayah Kabupaten Pulang Pisau seluas 10.000 hektare, serta wilayah Kabupaten Kapuas seluas 20.000 hektare, dan di targetkan penanaman bulan September 2020.
Tim Kementerian memantau pembuatan sarana di Desa Tahai Baru, Kecamatan Maliku, dan pengolahan lahan di Desa Mulya Sari, Kecamatan Pandih Batu, dengan menggunakan alat mesin pertanian (mekanisasi) Surjan yg dibuat lebar empat meter dimana berfungsi sebagai jalan usaha tani untuk angkut produksi.d
Pada sisi kanan-kiri jalan akan ditanami tanaman hortikulura (buah-buahan dan sayur-sayuran) seperti jeruk, cabai dan lainya, yang juga terdapat saluran irigasi yg dimanfaatkan untuk ternak bebeak dan perikanan.
Jadi food estate ini tidak hanya panen padi saja melainkan juga ada buah buahan, sayur, ikan dan ternak bebek dan lainya, yang dikelola oleh masyarakat luas. Selain di Pilang Pisau, tim juga bergerak ke wilayah Kabupaten Kapuas, papar Gubernur Sugianto. (drt/K-10)