Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Barito Kuala

Dampak Pendemi Covid-19, PAD Batola Menurun

×

Dampak Pendemi Covid-19, PAD Batola Menurun

Sebarkan artikel ini
hal 11 Batola 4 klm 5
Foto : Dok
Kop Batola

Marabahan, KP – Dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 memang tak bisa dihindari. Salah satu imbas yang dirasakan adalah penurunan target pendapatan yang terjadi di Barito Kuala (Batola).

Terungkap dalam Rapat Paripurna Penandatanganan Berita Acara Persetujuan terhadap Raperda Perubahan APBD Tahun Anggaran (TA) 2020, Jumat (4/9), sebagaimana dikutip apahabar.com target Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurun hingga 15,64 persen.

Baca Koran

Persentase penurunan itu sama dengan Rp11,2 miliar, sehingga mengurangi pencapaian sebelumnya sebesar Rp71,8 miliar menjadi Rp60,5 miliar.

Penurunan tersebut terjadi di hampir seluruh kelompok pendapatan. Seperti dana perimbangan yang  menurun 4,41 persen atau menjadi Rp931 miliar dari sebelumnya Rp974 miliar.

Demikian pula dana bagi hasil pajak dari Pemprov Kalimantan Selatan, dana penyesuaian dan otonomi khusus, serta pendapatan daerah lain. Sedikit kabar baik adalah kenaikan pendapatan yang sah sebesar 5,62 persen dari semula Rp304 miliar naik menjadi Rp321,5 miliar.

Akumulasi angka-angka tersebut membuat pendapatan daerah dalam APBD Perubahan 2020 di Batola mencapai Rp1,314 triliun atau turun dari target APBD 2020 murni senilai Rp1,351 triliun.

Di sisi lain, belanja daerah mencapai Rp1,4 triliun yang terdiri dari belanja tak langsung sebesar Rp886 miliar dan belanja langsung Rp542 miliar, sehingga menghasilkan defisit Rp115 miliar.

“Harus diakui bahwa kondisi ekonomi daerah dan nasional masih terdampak Covid-19. Imbasnya terjadi penurunan pendapatan yang sebagian besar dari dana perimbangan,” ungkap Bupati Batola Hj Noormiliyani AS.

“Namun Alhamdulillah penerimaan pembiayaan daerah juga bertambah, sehingga total nilai perubahan APBD 2020 meningkat dibandingkan APBD 2020 murni,” imbuhnya.

Adapun penerimaan pembiayaan daerah di Batola berjumlah Rp139 miliar. Setelah dipotong pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp24,6 juta, defisit senilai Rp115 miliar pun dikalkulasi dapat ditutupi.

“Terkait penambahan, pengurangan maupun pergeseran pagu, sekiranya dapat disikapi dengan kejelian setiap SKPD dalam penajaman pelaksanaan program-program prioritas,” timpal Saleh, Ketua DPRD Batola. (ang/K-6)

Iklan
Iklan