Banjarbaru, KP – Pjs Walikota Banjarbaru, Bernhard E Rondonuwu memberikan perhatian serius terhadap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), mengingat daerah tersebut rawan kejadian tersebut.
Bahkan Pjs Walikota rela menggunakan motor trail untuk melakukan observasi di kawasan yang rawan Karhutla, terutama di dua kecamatan, yakni Kecamatan Liang Anggang dan Guntung Damar.
“Sebisa mungkin tidak terjadi Karhutla dan segera memadamkan titik api,” kata Bernhard, didampingi Kalakhar BPDB Kota Banjarbaru Zaini Syahranie, Kamis (22/10/2020).
Menurut Bernhard, hal tersebut untuk menghindari meluasnya Karhutla dan sulit dipadamkan, sehingga berakibat fatal dengan mencemari lingkungan, khususnya udara dan kerusakan habitat.
“Juga mengancam kekayaan hayati dan nabati, akibat kebakaran hutan dan lahan tersebut,” tambahnya.
Bernhard mengungkapkan, faktor utama pemicu Karhutla di Banjarbaru terjadi karena perbuatan oknum yang tidak bertanggung jawab, karenanya penting sekali sosialisasi secara masif ke masyarakat.
“Dengan meningkatkan kesadaran masyrakat agar tidak membuka lahan dengan pembakaran,” jelas Bernhard.
Kalakhar BPBD Kota Banjarbaru, Zaini Syahranie mengatakan, saat ini kejadian Karhutla di Banjarbaru mulai menurun, mengingat beberapa waktu terakhir ini terjadi hujan.
“Bersyukur tahun ini di Banjarbaru terjadi kemarau basah, tak seperti tahun 2019 lalu,” ujarnya.
Namun demikian, pihaknya tetap siaga setiap saat mengawasi wilayah rawan terjadinya titik api, dengan dibantu pihak TNI-Polri maupun masyarakat peduli api (MPA). (dev/K-3)