Jakarta, KP – Bank Kalsel akhirnya berhasil meraih The Most Aggressive Bank In Digital Banking yang digelar CNBC Indonesia Award 2020 di tahun pandemi 2020 ini.
Alasan CNBC Indonesia Award memberikan penghargaan kepada para Kepala Daerah dan Bank Pembangunan Daerah berprestasi sepanjang tahun 2020 dalam mendukung layanan digital perbankan melalui 2 strategi transformasi.
Selanjutnya dari penelurusan Bank Kalsel menjadi salah satu bank yang terus mengembangkan layanan digital perbankan melalui strategi2 transformasi digital yaitu pengembangan SDM dan pengembangan teknologi meski ditengah pandemi.
Melalui kinerja dan pencapaian ini yang diperoleh, Bank Kalsel akhirnya berhak mendapatkan penghargaan The Most Aggressive Bank In Digital Banking dalam CNBC Indonesia Award 2020,(Jum’at, 23/10/2020).
Bahkan dalam kajian Tim Riset CNBC Indonesia, Bank Kalsel merupakan salah satu dari sejumlah BPD yang melakukan transformasi layanan digital.
Bank yang dipimpin Agus Syabarrudin ini secara resmi meluncurkan inisiatif digital sejak tahun 2019, dan secara mengejutkan berhasil mengatasi kendala fundamental yang umumnya dihadapi oleh BPD ketika hendak membangun platform digital.
Pada titik ini, Bank Kalsel menunjukkan keunggulannya. Pemegang saham mendukung perseroan untuk menjadikan digitalisasi sebagai salah satu misi perseroan. Kemudian dari delapan inisiatif pun dibentuk untuk menderivasikan misi go digital mereka, yakni Kalsel Bank Digital Initiative.
Bahkan saat ini Bank Kalsel mencanangkan dua strategi yaitu “People Development” dan “IT Development”. Artinya, penggunaan teknologi baru dalam sistem kerja harus berbarengan dengan peningkatan kapasitas karyawan.
Perseroan pun melakukan perekrutan tenaga muda dari kaum milenial, yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Per Desember 2019, 60,9% karyawan Bank Kalsel berasal dari kaum milenial yang berumur antara 21-35 tahun.
Berbekal program digital yang masif tersebut, Bank Kalsel membukukan kenaikan penggunaan fitur layanan digital seperti M-banking yang berujung pada kenaikan pendapatan operasional sebesar 23,4% menjadi Rp 110,6 miliar. Fee jasa dan layanan syariah pada 2019 tercatat sebesar Rp 6,2 miliar, meningkat Rp 2,5 miliar atau 68,16% dibandingkan tahun 2018.
Diakui bayak pihak, CNBC Indonesia Award yang digelar pada tahun 2020 berbeda dengan tahun sebelumnya karena mengadaptasi kebiasaan baru di tengah Pandemi Covid-19. Dalam rangkaian pertama, CNBC Indonesia Award memberikan apresiasi kepada Kepala Daerah dan Bank Pembangunan Daerah yang berprestasi dalam menciptakan terobosan dan inovasi di tengah Pandemi Covid-19.
Seluruh penyelenggaraan CNBC Indonesia Award dilaksanakan dengan protokol kesehatan sesuai yang direkomendasikan oleh Satgas Penanganan Covid-19. (ADV)