Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Kekayaan Hutan Berdampak Positif Pada Perekonomian Masyarakat

×

Kekayaan Hutan Berdampak Positif Pada Perekonomian Masyarakat

Sebarkan artikel ini
8 2klm
UJI PUBLIK - Uji publik Raperda Pengelolaan Hutan Bekelanjutan agar bisa menjaga kelestarian hutan sekaligus melibatkan masyarakat di sekitar hutan. (KP/yana)

Banjarmasin, KP – Kekayaan hutan berdampak positif pada perekonomian masyarakat, sehingga diperlukan upaya untuk menjaga kelestarian hutan, flora dan fauna agar tidak punah dan tetap lestari.

“Inilah yang mendasari Raperda Pengelolaan Hutan Berkelanjutan,” kata Wakil Ketua Pansus Raperda Pengelolaan Hutan Berkelanjutan, Zulfa Asma Vikra kepada wartawan, kemarin, di Banjarmasin.

Baca Koran

Bahkan Pansus melakukan uji publik untuk penyempurnaan Raperda ini, terutama masukan dan saran positif, sehingga upaya konkrit membentuk payung hukum untuk melindungi kelestarian hutan.

“Perda ini nantinya juga untuk pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan serta budaya,” tambah politisi Partai Demokrat.

Menurut Zulfa, jika Raperda ini disahkan menjadi Perda tentu item maupun poin isi didalamnya juga berkorelasi meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada di sekitar hutan.

Disampaikannya, sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat ini berjalan searah demi kesejahteraan masyarakat tentunya.

“Kami berharap pemanfaatan kekayaan hutan ini tetap terjaga kelestarian alam, namun berdampak positif bagi perekonomian,” ujar Zulfa.

Raperda Pengelolaan Hutan berkelanjutan ini bisa berperan aktif dalam mengelola 511.000 hektar hutan kritis di wilayah Kalsel, artinya harus ada upaya nyata meremajakan hutan yang mulai rusak dan harus dilakukan secara kontinu berkelanjutan, sehingga kondisi hutan ini bisa kembali untuk jangka panjang.

Menurut Zulfa, lambat laun hutan kritis ini akan tertanam dan beberapa tahun akan ada pemulihan.

Zulfa menyarankan, masyarakat harus jeli dalam memanfaatkan hasil hutan, baik flora maupun fauna yang terdapat di wilayah masing-masing, pihaknya akan mendorong sejumlah pihak terkait, sehingga berkontribusi mengelola kawasan esensial tersebut berfokus pada satu jenis baik flora maupun fauna seperti buah kasturi, maupun hewan endemik yang mana hanya satu jenis untuk dikelola secara baik.

Baca Juga :  Ini Langkah Pengawasan OJK terhadap PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia dan Industri Pindar

“Kita ada Kelompok Pengelolaan Hutan (KPH), inilah nantinya akan berperan aktif untuk menghasilkan PAD,” tegasnya. (lyn/K-1)

Iklan
Iklan