Banjarmasin, KP – Komisi III DPRD Kalsel berupaya mengoptimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) melalui pengelolaan alur ambang sungai Barito dan jasa kepelabuhan.
“Jadi kita konsultasi dulu ke Pelindo III di Surabaya untuk mencari peluang optimalisasi PAD ini,” kata Ketua Komisi III DPRD Kalsel, H Sahrujani dalam pers release, Kamis (3/12).
Sahrujani mengatakan, bahwa PT. Ambang Barito Nusapersada (Ambapers) yang mengelola alur ambang Sungai Barito merupakan perusahaan patungan dengan bidang usaha pengelolaan alur pelayaran telah berubah menjadi
Badan Usaha Pelabuhan (BUP).
“Jadi harus menyesuaikan dengan regulasi baru yang saat ini dalam proses diharapkan peluang optimalisasi PAD,” ujar politisi Partai Golkar, yang bertemu Direktur Teknik Pelindo III, Boy Robyanto.
Sahrujani menambahkan, adanya peluang optimalisasi PAD melalui perluasan objek pungutan jasa alur dan kenaikan tarif pungutan jasa alur.
“Kerjasama pengelolaan jasa kepelabuhanan lainnya seperti usaha bongkar muat, depo peti kemas, pemanduan dan lainnya,” ungkap Sahrujani.
Ditambahkan, kegiatan audensi ini diharapkan dapat membuka wawasan lebih luas terkait peluang optimalisasi PAD khususnya sektor Kepelabuhanan.
Direktur Teknik PT Pelindo III, Boy Robyanto yang sebelumnya pernah bertugas selama satu tahun sebagai Asisten Manager di Pelindo Regional Kalsel, disela kegiatan tersebut menyampaikan terima kasih atas kedatangan Komisi III DPRD Kalsel, yang berkaitan dengan pengembangan pelabuhan di Banjarmasin.
“Ke depan daerah Jorong Kabupaten Tanah Laut menjadi masa depan pengembangan pelabuhan Banjarmasin,” katanya.
Hal ini untuk mendukung pemindahan ibukota negara karena pelabuhan di Banjarmasin menjadi pelabuhan sungai tidak bisa lagi untuk dikembangkan. (lyn/KPO-1)