Wakil Gubernur Kalteng mengakui dapat info dari berita di media, ada sebagian lokasi foo0d estate hasilnya kurang memuaskan, atau produktivitasnya turun. Meski demikian pihaknya optimis program food estate tetap berhasil.
PALANGKA RAYA, KP — Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail bin Yahya mengakui panen perdana program food estate di Pulang Pisau tak semuanya berhasil.
Pengakuannya itu ia ungkapkan menjawab pertanyaan wartawan, usai mengikuti Sidang Paripuna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalteng, Senin.(1/2). Disebutkan minggu pertama Pebuari ini pada areal food estate segera panen.
Akan tetapi pihaknya mendengar dari berita di media, ada sebagian lokasi hasilnya kurang memuaskan, arau produktivitasnya turun. Meski demikian pihaknya optimis program food esrate tetap berhasil.
Terkait penyebab turunnya hasil panen, pihaknya telah menurunkan tim khusus guna memantaunya, sekaligus mengatasi permasalahannya.
Wagub menyatakan akan sangat jelas beda lalat dan lebah madu, dan mudahan lebih banyak lebah madunya disana, papar Wagub bersilat lidah.
Sumber KP dilapangan dan salah satu petani di Desa Belanti Siam bernama Heri, mengaku panen perdana kali ini hasilnya turun tajam, jika dibandingkan tahun lalu.
Dengan menanam padi jenis Impari 43 bantuan Pemerintah pihaknya panen paling tinggi 1-1,9 ton per ha. Penyebab rendahnya hasil panen akibat hama potong leher.
Padahal sebelumnya dengan menanam jenis Hibrida Supadi dan Hibrida 42 tahan hama, mereka bisa panen hingga 4 ton perha dan hanya 2 kali tanam setahun.
Penyebab banyaknya serangan hama, karena perubahan musim tanam dari Nopember-Desember, dimajukan ke bulan Oktober, agar bisa 3 kali setahun.
Petugas Pengawas Pengganggu Pertumbuhan Tanaman Kementan Edy Subairi menyatakan musim hujan yang tinggi dan terus menerus salah satu penyebab turunnya hasil panen, dab sengan hama. (drt/K-10)