Kandangan, KP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS) melakukan survei lokasi longsor di Desa Ulang, Kecamatan Loksado, Kamis (11/2/2021) pagi. Longsor itu disinyalir berkontribusi pada kekeruhan Sungai Amandit.
Tim yang turun terdiri unsur Kecamatan Loksado, Dispera KPLH, Dinas PUTR, Polsek Loksado, Koramil 1003-02 Padang Batung, BPBD, serta Satpol PP dan Damkar Kabupaten HSS. Menggunakan roda dua menuju kawasan Kampung Kacang Parang, Desa Ulang, lalu berjalan kaki sekitar 15 menit menuju lokasi longsor.
Lokasi longsor tepatnya di sekitar Air Terjun Malanghit, dengan titik teratas berada sekitar 1 kilometer dari air terjun tersebut.
Dampak longsor memanjang sekitar 2 kilometer, dan menyapu seluruh lahan di bibir sungai dengan lebar antara 10 sampai 50 meter. Hal itu juga membuat air sungai menjadi keruh sampai Sungai Ulang, bahkan mengalir ke Sungai Amandit.
Hasil pengamatan tim, tidak memungkinkan menurunkan alat berat ke lokasi dengan kondisi medan cukup ekstrim.
Menurunkan alat semprot air untuk membersihkan lahan, atau dibersihkan secara manualpun tidak memungkinkan, sebab luasnya lahan terdampak.
Upaya awal penanganannya, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Lingkungan Hidup (Dispera KPLH) Kabupaten HSS menaburkan bibit tanaman penutup tanah atau cover crop di sekitar bibir sungai.
Pada kesempatan itu, Kepala Seksi (Kasi) Perencanaan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Dispera KPLH Hayatudin, menyerahkan sekitar 2 kilogram bibit tanaman jenis cover crop kepada Kepala Desa Ulang.
Kepala Dispera KPLH Kabupaten HSS Ronaldy Prana Putra mengatakan, penanaman cover crop dimaksudkan untuk mengurangi potensi terjadinya erosi kembali di titik longsor tersebut.
“Selanjutnya jika memungkinkan, juga akan bisa dilakukan penanaman pohon atau jenis kayu-kayuan untuk mencegah terjadinya longsor lagi,” ujarnya.
Selain itu, terdapat lokasi longsor lain seperti di Desa Loklahung dan Desa Haratai yang juga menyebabkan sungai menjadi keruh. (tor/K-6)