Banjarmasin, KP – Rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang diupayakan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin untuk tingkat SMP, tampaknya tidak bakal diikuti oleh SMP Kristen Kanaan, Kota Banjarmasin.
Pasalnya dari hasil survei orang tua siswa di sekolah yang berlokasi di Jalan Piere Tendean, Kecamatan Banjarmasin Tengah itu, persetujuan yang diperoleh untuk menggelar PTM sangat sedikit.
Hal itu diungkapkan langsung oleh salah satu guru di salah satu sekolah swasta favorit di Kota Banjarmasin itu ketika ditemui awak media di ruang kerjanya, Senin (15/02) siang.
“Cuma sekitar 30 persen orang tua saja yang setuju. Sisanya masih menginginkan secara daring. Mungkin masih banyak orang tua yang khawatir,” ucapnya, Senin (15/02) siang.
Kendati tidak ikut melaksanakan proses PTM, ia mengaku telah mempersiapkan proses pembelajaran daring dengan sangat matang.
Tak tanggung-tanggung, bahkan pihaknya telah membuat sebuah aplikasi yang diberi nama ‘Kiss Kanaan’ untuk mempermudah proses pembelajaran daring sejak awal dimulai.
“Aplikasi Kiss itu juga bisa dipantau langsung oleh orang tua siswa. Jadi nilai, kehadiran siswa bisa langsung dilihat. Selain itu kita juga gonta-ganti aplikasinya biar anak-anak tidak bosan,” tambah Wali Kelas 9 B, SMP Kristen Kanaan itu.
Disinggung mengenai penilaian, Ia menjelaskan bahwa penilaian yang ia lakukan berasal dari nilai harian tugas dan Ujian Sekolah yang digabungkan.
Begitu juga untuk kelas 9 yang digunakan untuk menentukan kelulusan siswa. Mengingat hal tersebut merupakan akibat adanya Covid-19 yang membuat Pemerintah Pusat untuk meniadakan Ujian Nasional (UN).
“Bedanya cuma di pelaksanaannya saja. Sekarang kita lakukan secara virtual,” pungkasnya.
Sementara itu, Andi Wijaya, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kurikulum, di sekolah itu menambahkan, bahwa Sekolah Kristen Kanaan sekarang ini masih membuka penerimaan peserta didik baru 2021/2022 untuk gelombang kedua hingga Maret mendatang.
“Kita masih membuka pendaftaran untuk gelombang kedua,” ujarnya singkat. (Zak/KPO-1)