Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Machli Ingin Sekolah Punya Satgas Covid-19 Sendiri

×

Machli Ingin Sekolah Punya Satgas Covid-19 Sendiri

Sebarkan artikel ini
IMG 20210330 WA0039

Banjarmasin, KP – Pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah berlangsung sejak 22 Maret lalu di jenjang sekolah tingkat SD dan SMP masih meninggalkan PR tersendiri.

Baca Koran

Pasalnya, berdasar pantauan awak media di beberapa sekolah, penerapan protokol kesehatan masih tampak diabaikan. Kali ini, bukan lagi soal pengenaan masker. Melainkan adanya kerumunan siswa yang terjadi usai jam pelajaran berlangsung.

Terkait hal itu, juru bicara Satgas Covid-19 Kota Banjarmasin, Machli Riyadi menekankan agar dewan guru lebih intens mengawasi siswa-siswi di sekolah. Yakni, dengan mengaktifkan Satgas Covid-19 di tingkat Sekolah.

“Ini dilakukan agar siswa-siswi bisa lebih ketat dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes) di sekolah,” ucapnya saat ditemui awak media di lobby gedung Balai Kota Banjarmasin, Selasa (30/3).

Menurutnya, persoalan penegakan disiplin penerapan prokes di sekolah, diserahkan kepada masing-masing sekolah melalui seluruh dewan guru.

Hal tersebut juga sudah sesuai dengan komitmen pihak sekolah sebelum diberikan rekomendasi untuk dapat menggelar PTM.

“Kami berikan rekomendasi untuk membuka PTM, dengan catatan di sekolah itu ada tim Satgas Covid-19 sendiri. Yang anggotanya, terdiri dari dewan guru dan dipimpin langsung oleh kepala sekolah,” ungkapnya.

Pria dengan sapaan Machli itu mengakui. Pelatihan secara khusus untuk pembentukan Satgas Covid-19 di sekolah itu tidak ada. Tapi, keberadaannya sendiri menurutnya sudah menjadi umum.

Karena, sudah ada petunjuk teknisnya di Dinas Pendidikan dan bahkan Kementerian Pendidikan.

Lebih jauh dan terlepas dari adanya satgas khusus di sekolah, Machli menekankan bahwa pada dasarnya, penanganan Covid-19 itu cukup sederhana. Yakni, disiplin menjalankan prokes ketat.

“Sepanjang siswa-siswi bermasker dan tidak berjabat tangan, serta menjaga jarak maka sebenarnya aman saja. Kami harapkan para guru lebih bisa mengawasi hal itu,” tandasnya. (Zak/KPO-1)

Baca Juga :  Rencanakan Angkutan Massal
Iklan
Iklan