Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Alasan Antar Donat, Tiga Remaja Kepergok Ngamar di Siang Bolong

×

Alasan Antar Donat, Tiga Remaja Kepergok Ngamar di Siang Bolong

Sebarkan artikel ini
5 donat 4klm
TERJARING – Seorang remaja putri yang kedapatan ngamar saat diamankn Satpol-PP Kota Banjarmasin. (KP/Zakir)

Kalau cuma ngantar donat, kenapa harus masuk ke dalam kamar

BANJARMASIN, KP – Satu remaja laki-laki dan dua remaja perempuan kepergok oleh aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Banjarmasin di salah satu hotel kelas melati.

Kalimantan Post

Ketiga remaja tersebut didapati sedang asyik ngamar di siang hari bolong dalam razia penyakit masyarakat (pekat) jelang memasuki Bulan Suci Ramadhan.

Menurut pengakuan salah salah satu remaja putri tersebut, keberadaan mereka di hotel hanya untuk membeli kue donat dari temannya.

“Cuma ngantar donat, janjinya ketemuan di sana,” ujarnya saat dibincangi awak media usai diamankan petugas di ruang aula Mako Satpol-PP Kota Banjarmasin, Senin (12/04) siang.

Alasan itu tentu dibantah oleh petugas Satpol PP. Pasalnya, dari penjelasan petugas, saat dipergoki, kedua remaja putri tersebut tengah bersembunyi di belakang pintu kamar.

“Kalau cuma ngantar donat, kenapa harus masuk ke dalam kamar. Sedangkan mereka bukan suami istri yang sah,” tegas salah satu petugas.

Bersama ketiga remaja tersebut, aparat penegakan Peraturan Daerah (Perda) Kota Banjarmasin itu juga menjaring puluhan muda-mudi yang ngamar di siang bolong.

Alhasil, mereka pun akhirnya digelandang ke Markas Satpol PP Banjarmasin di Jalan KS Tubun, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin mengatakan, ada sebanyak 25 orang yang diamankan saat razia penyakit masyarakat (Pekat) ini.

“Mereka terjaring di berbagai hotel kelas melati atau penginapan di kawasan Banjarmasin Tengah dan Utara. Ironisnya, razia tersebut ternyata masih ditemukan anak berusia di bawah umur. Bahkan, ada pula yang mengaku sudah berkeluarga,” ujarnya.

Ketika ditanya oleh petugas, puluhan orang ini tidak bisa menunjukkan identitas pernikahannya.

“Memang masih banyak yang terjaring razia di hotel-hotel. Mereka tidak bisa menunjukkan buku pernikahan,” ungkapnya lagi.

Menurut Muzaiyin, pihaknya ingin mencoba suasana berbeda kemudian melakukan operasi pekat pada siang bolong. Dan hasilnya, masih banyak orang terjaring.

“Kita memang sengaja mengambil waktu siang untuk razia, kan tidak mesti harus malam. Ternyata masih ada juga pasangan tidak sah yag ngamar di hotel,” tuturnya.

Puluhan pasangan bukan suami istri ini kemudian dilakukan pendataan serta pembinaan dari petugas.

“Mereka boleh pulang ke rumah dengan catatan harus dijemput pihak keluarga. Supaya keluarganya bisa membimbing ke jalan yang benar,” pungkasnya.

Selain melakukan penertiban, aparat juga memberikan imbauan kepada pengelola hotel terkait aturan operasional selama bulan suci Ramadhan. (zak/K-4)

Baca Juga :  KPK Geladah Kediaman Dirut PT DNG di Padangsidimpuan, Sita Beberapa Dokumen
Iklan
Iklan