Dari hasil tanaman uji coba beberapa waktu lalu, anggur yang di tanam di Kawasan Agro Wisata Talaran Setara, dari segi kualitas tidak kalah dengan hasil yang di jual di pasaran,” ujar Eko.
MARABAHAN, KP – Meski sempat gagal karena dihantam banjir, hal itu tidak menyurutkan semangat jajaran Pemerintah Kabupaten Barito Kuala untuk mengembangkan tanaman anggur, yang diyakini berpotensi dikembangkan di lahan gambut berawa tersebut.
Hal itu terungkap saat anggota DPRD Provinsi Kalsel, DR.H.Karli Hanafi Kalianda, SH.MH, Selasa (4/5/2021) melakukan reses di tiga titik dalam wilayah Kecamatan Marabahan, yaitu Desa Karya Maju, Desa Antar Baru dan Desa Antar Raya yang memang dicadangkan sebagai areal agro wisata tanaman anggur di Kabupaten Barito Kuala (Batola)
Camat Marabahan, Eko Purnama Sakti yang aktif mengikuti kegiatan reses di tiga titik di wilayahnya itu mengatakan, pihaknya saat ini memang sedang berupaya keras untuk mengembangkan tanaman anggur yang diyakini bisa memberikan nilai tambah positif untuk daerah.
“Dari hasil tanaman uji coba beberapa waktu lalu, anggur yang di tanam di Kawasan Agro Wisata Talaran Setara, dari segi kualitas tidak kalah dengan hasil yang di jual di pasaran,” ujar Eko.
Dan ke depannya, kalau memang hasilnya, yaitu dari segi kualitas dan kuantitas memang bagus, akan lebih dikembangkan untuk ditanam di lahan-lahan warga, termasuk di pekarangan rumah.
Terpisah, Kepala Desa Karya Maju Nurmanto, mengatakan lokasi agro wisata Talaran Setara masuk dalam wilayahnya, memiliki luas sekitar setengah hektare lebih.
Tanaman utama yang saat ini sedang dikembangkan adalah anggur, kurma dan buah tin. “ Untuk tanaman anggur yang terdahulu, karena banjir hanya ada empat batang yang bisa diselamatkan dan sudah berbuah yang ternyata hasilnya tidak kalah dengan yang dijual di pasaran,” ungkapnya.
Setelah banjir berlalu, di lahan agro wisata Talaran Setara itu Kembali ditanami sebanyak 200 batang anggur dan saat ini sudah mulai tumbuh subur. “Diperkirakan pada bulan delapan nanti, anggur yang kami tanam ini sudah berbuah,” katanya.
Dia juga mengatakan, untuk bisa mengembangkan tanam anggur ini, pihaknya telah melakukan studi banding ke Malang dan Jogyakarta yang dikenal sebagai daerah dingin. “Meski suhu dengan daerah kita berbeda, itu tidak menjadi penghalang, jenis anggur ratusannya jumlahnya, yang saat ini dicoba dikembangkan adalah jenis Ninel, yang tampaknya cukup tahan dan bisa tumbuh subur di Batola,” jelasnya.
Dia juga mengatakan, tanam anggur, kurma dan buah tin sangat mendukung keberadaan agro wisata Talaran Setara, karena keberadaannya menjadi moment yang membuat masyarakat penasaran.
“Warga yang datang bisa mencapai 600 orang perhari, karena penasaran ingin melihat pohon-pohon yang kita tanam, dan tentu saja hal itu bisa menjadi kebanggaan dan menjadikan nilai tambah untuk daerah ini, nantinya,” katanya lagi.
Selain anggur, tin dan kurma yang saat ini sudah berhasil dikembangkan di lokasi agro wisata itu adalah berbagai jenis bunga, jeruk, kelinci dan burung merpati, juga madu kelulut dan sereh wangi. (lia/K-1)