Banjarmasin, KP – Hewan sapi atau kambing, setelah dipotong dan diambil dagingnya, kulitnya pun mempunyai segudang manfaat dan nilai jual ekonomis cukup tinggi.
Biasanya, kulit kambing atau sapi tersebut, akan dijual kembali kepada pengumpul besar untuk dijadikan bahan baku bermacam-macam produk fashion, kerajinan hingga makanan.
Ami Nasim, seorang pedagang hewan kambing di Jalan Antasan Kecil Barat, Kelurahan Pasar Lama, Banjarmasin, mengatakan, kulit kambing ditempat usahanya selalu dibeli pengumpul langganannya dari Kota Surabaya.
“Di tempat saya lebih banyak kulit kambing, tapi kulit sapi juga ada. Biasanya, kulit ini dipesan oleh home industri, sebagian lagi atau pabrik besar. Para pengumpul ini biasanya yang menjual lagi,” ujarnya, Rabu (18/8).
Ia menceritakan, banyak usaha menengah kecil mikro (UMKM) maupun pabrik besar di pulau Jawa yang mengolah kulit sapi dan kambing ini menjadi tas, sepatu, jaket, topi, kerajinan tangan, hingga dibuat kerupuk.
“Kulit sapi selain dibuat untuk berbagai kerajinan, sering juga dibuat jadi kerupuk rambak. Sedangkan kulit kambing sering digunakan untuk pembuatan bedug mesjid dan aneka kerajinan cinderamata,” terang pemilik usaha kambing Amanah ini.
Pengumpul langganannya, kata Ami Nasim, kerap datang langsung dari Surabaya untuk mengambil kulit kambing di tempatnya, di kawasan yang dikenal dengan sebutan Kampung Arab.
“Jadi pengumpulnya langsung datang pakai truk besar ngambil di sini. Biasanya, mereka ke Palangkaraya, Kalteng juga untuk mengambil kulit. Kalau sudah terkumpul, mereka balik lagi ke Surabaya,” imbuhnya.
Ami Nasim menambahkan, dalam sekali pengiriman, pihaknya mampu menyiapkan sekitar 400 sampai 500 lembar kulit kambing yang dikirim per 20 hari sekali. Jika permintaan sedang tinggi, maka harganya pun akan naik.
“Untuk harga satu lembar kulit kambing, pengepul biasa mematok harga Rp 7 ribu, itu kalau stok lagi banjir. Namun, jika kulit lagi kosong dan permintaan banyak, harga bisa naik mencapai Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu perlembarnya. Kulit sapi begitu juga, harga antara Rp 3 ribu hingga 8 ribu rupiah perkilogramnya, tergantung stok dan permintaan,” bebernya.
Selain itu, lanjut Ami Nasim, ketika menerima kulit kambing atau sapi, pengumpul juga mempertimbangkan kualitas kulitnya. Bila kulit dalam kondisi robek maka akan diberi harga lebih murah. (opq/K-1)