Banjarmasin, KP – Pasca ditetapkan sebagai salah satu kota yang masih menyandang status PPKM Level IV, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin mengaku hanya bisa pasrah menerima kenyataan.
Bahkan, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina pun menyebut bahwa pihaknya tak bisa berbuat apa-apa atas keputusan Pemerintah Pusat yang diumumkan oleh Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto tadi malam.
“Ini tidak ada ruang untuk memprotes,” ungkapnya saat ditemui awak media di Balai Kota, Selasa (7/9) siang.
Tidak hahya itu, pengumuman tersebut juga mengejutkan pihakhya yang sebelumnya sudah sangat percaya diri bisa keluar dari status PPKM Level IV.
“Memang mengejutkan pas tahu kita (Kota Banjarmasin) masuk dalam daftar 23 kabupaten/kota di Indonesia yang berada di level IV,” ujarnya.
Pihaknya juga tidak mengeluarkan surat edaran lagi terkait PPKM Level IV yang dijalankan hingga tanggal 20 September 2021 tersebut.
“Surat edaran tetap sama seperti kemarin, walaupun statusnya level IV tapi kita sudah ada pelonggaran di sektor ekonomi. Karena dari laporan yang saya terima kasus di Banjarnasin ini sudah sangat menurun,” ucapnya.
“Tapi PTM, tempat wisata, dan THM (Tempat Hiburan Malam) tetap belum boleh jalan,” tegasnya.
Lantas, apakah data yang di sampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin kemarin berbeda dengan data milik Pemerintah Pusat?
Terkait hal itu, Ibnu menegaskan bahwa data hasil evaluasi Satgas Covid-19 Kita Banjarmasin tersebut sama dengan milik Pemerintah Pusat.
Ia hanya bisa berhusnudzon, mungkin pemerintah pusat beralasan menambah masa PPKM level IV ini agar Kota Banjarmasin benar-benar bisa melandaikan kasusnya.
“Mungkin kita diberi kesempatan supaya kita tetap bisa meningkatkan disiplin protokol kesehatan agar berdampak dengan penurunan kasus. Ambil positifnya saja,” imbuhnya.
Selain itu, ia menilai keputusan pemerintah pusat masih menetapkan Kota Baiman ini berstatus level IV lantaran masih tingginya mobilitas warga.
“Mungkin itu salah satu alasannya. Apalagi Banjarmasin ini dari mana-mana dan tingkat mobilitasnya pun pasti tinggi sekali,” tambahhya
“Walaupun seperti itu, tapi kita masih optimis bisa mempertahankan penurunan kasus ini. Tentu sambil dibarengi dengan peran dan kerjasama masyarakat dalam menjalankan disiplin protokol kesehatan,” pungkasnya. (Zak/KPO-1)