Banjarmasin, KP – Optimisme yang sebelumnya dikoar-koarkan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin untuk mencapai herd immunity dengan capaian vaksin sebesar 70% di puncak Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 57 gagal diwujudkan.
Pasalnya, hingga Jumat (12/11) angka capaian vaksinasi di Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini masih berada di angka 65%.
Hal itu menjadi bukti bahwa vaksinasi di Kota Seribu Sungai ini masih di bawah syarat untuk mencapai Herd Immunity atau kekebalan kelompok di masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Kondisi itu pun diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi. Saat dikonfirmasi, ia mengaku bahwa pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai persentase yang sudah ditargetkan.
“Kita tidak bisa mencapai target itu. Kita sudah berupaya, namun ada kendala di lapangan yang ditemui para vaksinator,” ungkapnya usai peringatan puncak HKN ke-57 di panggung siring depan Balai Kota, Jumat (12/11) pagi.
Machli membeberkan, kendala yang dimaksudnya itu berkaitan dengan masih banyaknya para lansia yang masih tidak siap untuk divaksin.
Alhasil, menurut mantan Wadir Administrasi dan Keuangan RSJ Sambang Lihum Kalsel itu, hal itulah yang tidak bisa mendongkrak capaian vaksinasi di Kota Banjarmasin.
“Karena capaian vaksinasi lansia kita masih di angka 31 persen,” bebernya.
Karena itu, Machli mengaku pihaknya sudah memiliki strategi khusus untuk mendongkrak capaian vaksinasi tersebut.
Ia mengklaim, bahwa belum lama tadi pihaknya telah menggandeng para penyuluh agama di Banjarmasin. Tujuannya tidak lain agar para pemuka agama ketika memberikan ceramah agama.
Pasalnya, Machli menilai bahwa pemuka agama bisa menyampaikan pesan vaksin adalah sebagian dari ibadah.
“Kita sudah kumpulkan sebanyak 75 penyuluh agama untuk menjalankan strategi ini. Semoga capaian vaksinasi lansia bisa meningkat,” harapnya.
Kendati demikian, Machli menambahkan, meski target capaian vaksinasi tak terkejar, Ia mengklaim mampu mengendalikan penularan Covid-19.
Pasalnya, ia mengaku pada Juli 2021 puncak Covid-19 sebanyak lebih 2.600 kasus, bisa ditekan hingga saat ini hanya menyisakan 5 orang yang dirawat di rumah sakit.
Bahkan, ia kembali mengklaim di RSUD Sultan Suriansyah, sudah dua bulan terakhir tidak ada pasien Covid-19 yang dirawat, dari 125 tempat tidur yang tersedia.
“Ini jadi kabar gembira. Tapi kita tetap berpesan agar masyarakat terus waspada kalau ada terjadi gelombang ketiga,” tekannya. (Zak/K-3)