Pelaihari, KP – Seiring berkembangnya zaman seperti digitalisasi dalam bertransasi diharapkan mampu menaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta mampu membuat data menjadi transparan. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Tanah Laut (Tala) Abdi Rahman saat menghadiri Festival ANTASARI (Akselerasi dan Transformasi Ekonomi Digital Terkini) yang digelar oleh Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kalimantan Selatan (Kalsel). Bertempat di Ballroom Hotel Grand Tulip Galaxy Banjarmasin, Senin (29/11/2021).
Lebih lanjut, Ia menginginkan semua transaksi yang berkenaan dengan pendapatan daerah seperti salah satunya pajak rumah makan dalam setiap pembayaran bisa melalui digital (Code QR). Selain transparan dalam bertransaksi penggunaan dompet digital juga dapat meminimalisasi kecurangan dalam pembayaran pajak sehingga mampu menaikkan PAD hingga 11 persen.
“Era digitalisasi diharapkan mampu menaikkan 10 hingga 11 persen PAD. Sehingga tidak ada kebocoran dalam pembayaran pajak baik dari rumah makan maupun dari belanja pemerintah, setiap transaksi nantinya akan terhubung ke Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) sehingga sudah jelas pajak yang akan dibayarkan serta tidak ada kecurangan” ungkapnya.
Abdi juga mengatakan, bahwa saat ini pembelian gas LPG 3 Kg Bersubsidi dalam pembeliannya menggunakan kartu kendali yang mana didalam kartu tersebut berisi saldo untuk membeli gas, dengan cara ini diharapkan tidak terjadi penyimpangan, semakin tertib, terukur serta dapat dipertanggung jawabkan.
“Dengan cara ini gas bersubsidi dapat tersalur tepat kepada masyarakat kurang mampu, sehingga gas bersubsidi tidak dapat dijual belikan secara bebas,” tutur Abdi.
Kepala Kpw Bank Indonesia Kalsel, Amanlison Sembiring dalam sambutannya menjelaskan Kalsel dari sisi ekonomi digital, mengalami peningkatan nominal transaksi retail melalui SKNBI (Sistem Kliring Nasional BI) dan transaksi wholesale melalui RTGS (real time gross settlement) pada triwulan I hingga triwulan III 2021.
“Jumlah merchant onboarding QRIS (Quick Response Code Indonesian) di wilayah Kalsel hingga 12 November 2021 mencapai 160 ribu merchant, meningkat signifikan dan menduduki top 10 Provinsi dalam pencapaian target QRIS terbanyak,” ucapnya.
Pada Festival Antasari ini juga dilakukan pengukuhan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kalsel, penyusunan rencana kerja TP2DD, dan webinar series mengenai isu sistem pembayaran terkini, webinar series satu dengan topik “Unlocking Regional Income through Digital Transformation” akan dibawakan oleh Prof. Rhenald Kasali, sedangkan webinar series dua dengan topik “Empowering SMEs with Digital Platforms in Pandemic Era” dan series tiga dengan topik “Cybersecurity Awareness for Secure and Resilient Digital Ecosystems”. (rzk/K-6)