Banjarmasin, KP – Sulitnya mendapatkan minyak goreng dengan harga normal di pasaran membuat Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin memutuskan untuk kembali menggelar operasi pasar.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar menjelaskan, selain untuk membantu masyarakat yang kesulitan mencari salah satu bahan pokok tersebut, operasi pasar murah itu dilakukan bertujuan agar menstabilkan harga di pasaran.
“Rencananya pada Selasa (25/1) kita (Disperdagin) akan mengadakan pasar murah minyak goreng dengan harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkan. Yakni Rp14 ribu per liternya,” ucapnya saat ditemui di lobi Balai Kota, Senin (24/1) sore.
Untuk lokasinya sendiri, tezar menambahkan, ada dua titik operasi pasar murah dalam satu hari. Yakni di Kelurahan Tanjung Pagar, Kecamatan Banjarmasin Selatan dan Kelurahan Basirih Selatan, Kecamatan Banjarmasin Barat.
“Di Tanjung Pagar itu lokasinya di halaman kantor kelurahan. Kalau di Basirih Selatan titik kegiatannya ada di bawah Jembatan Basirih,” ungkapnya.
Menurutnya, alasan menjadikan kedua titik tersebut sebagai lokasi digelarnya operasi pasar murah untuk minyak goreng ini lantaran lokasinya yabg jauh dsri ritel modern.
Pasalnya, ia mengakui bahwa harga minyak goreng di pasar tradisional memang masih bervariasi. Ada yang menjual dengan harga normal yakni Rp14 ribu per liternya. Ada juga yang menjual dengan harga Rp 20 ribu.
“Tapi yang jelas, kita (Pemko Banjarmasin) bertugas sebagai stabilisator harga di daerah sudah menyampaikan kepada mereka bahwa kewajiban seluruh pedagang (pasar di bawah pemko) untuk menjual minyak goreng dengan harga yang sudah ditetapkan,” ungkapnya.
“Dan sekarang ini sudah berlaku aturan itu. Kita masih terus melakukan sosialisasi aturan ini secara persuasif kepada mereka (pedagang minyak goreng),” tandasnya.
Kemudian untuk ritel modern, Tezar mengklaim bahwa stok minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter masih tersedia.
“Makanya untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya kita pilih dua lokasi tadi sebagai titik pasar murah,” jelasnya lagi.
“Untuk satu titik operasi pasar murah, kurang lebih disediakan sebanyak 600 liter minyak goreng, yang akan dimulai pada pukul 9.30 pagi,” tambah Tezar.
Disamping itu, Tezar mengimbau agar jangan sampai terjadi panic buying akibat kelangkaan minyak goreng ini.
“Insyaallah pemerintah akan terus memperhatikan hal ini untuk kenyamanan warga dalam memenuhi kebutuhan salah satu bahan pokok ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, Tezar mengaku bahwa Pemko Banjarmasin mendapat dukungan dari salah satu perusahaan minyak goreng di Banua untuk mengadakan pasar murah sebanyak 1200 liter.
“Kalau ditotal dengan stok yang lain, dalam satu minggu ini kita siap menggelontorkan 2400 liter untuk 4 titik operasi pasar,” ujarnya.
Menurutnya, selain dari pemerintah daerah, pemerintah pusat juga sudah menggelontorkan kurang lebih 1,2 miliar liter minyak goreng secara bertahap untuk seluruh wilayah Indonesia.
“Mudah-mudahan ini bisa menekan harga minyak goreng yang masih tinggi di pasar-pasar kita,” tuntasnya. (Kin/KPO-1)