Oleh : Edi Sasmito
Guru Olahraga
Menteri Agama RI mengumumkan 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 3 April 2022. Maka dimulailah puasa pada hari minggu. Dengan pengumuman tersebut semua pecinta olahraga yang beragama Islam wajib melaksanakan puasa. Pernahkah anda mendengar kata-kata, “Jangan olahraga berlebihan saat puasa nanti lemas … !!!,”. Itulah yang sering terdengar dimasyarakat. Psikologi orang yang puasa akan muncul persepsi–persepsi bahwa puasa akan membuat tubuh lemas karena kekurangan energi di tubuh. Oleh karena itu haruslah diatur agar tidak terjadi kelelahan yang berlebihan.
Puasa sendiri menurut Ustadz Muh Cholil Eka Anggara yang merupakan pengajar di MA Unggulan Mamba’ul Huda Krasak Banyuwangi, yaitu pembelajaran dari Allah kepada umatnya tentang guyub, rukun, sabar, nerimo, gemi, setiti, ngati-ngati, welas sak podo-podo. Guru Khalidi yang merupakan penceramah agama di MAN 3 Batola, puasa yaitu suatu perintah Allah yang sangat berat. Karena sangat bertentangan dengan hawa nafsu. Namun kita sebagai orang yang beriman kepada Allah meyakini bahwa semakin berat perintah Allah SWT itu semakin besar manfaatnya. Diantara manfaat puasa menjadikan manusia berakhlaq mulia, mendidik manusia bersifat sabar, syukur, berlaku adil dan lain-lainya. Bahkan dengan puasa dapat mengantarkan manusia menjadi orang yang mulia di sisi Allah SWT.
Dari segi psikologi, menurut Siti Nuzuliah yang merupakan dosen jurusan psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES, puasa Ramadhan merupakan sebuah upaya untuk memutus rangkaian panjang gelombang emosi negatif (https://unnes.ac.id/gagasan/psikologi-puasa).
Bapak Syahrir selaku guru fiqih MAN 3 Barito Kuala mengatakan bahwa ada sebuah hadist yaitu “Shuumu Tashihhu” yang artinya puasalah niscaya kamu akan sehat. Sehat apa? Sehat lahir dan bathin imbuh beliau. Dalam puasa ada beberapa keutamaan-keutamaan antara lain puasa merupakan amalan yang bisa menghapus dosa yang dilakukan mukallaf. Puasa juga merupakan ibadah yang istimewa, juga merupakan hikmah yang utama dalam membentuk akhlak seorang manusia. (Rahmi A, 2015).
Bagaimana olahraga ketika puasa? Bagaimana cara olahraga yang baik ketika dalam kondisi puasa? Olahraga apa yang dianjurkan dan tidak dianjurkan? Olahraga yang tidak lagi semata persoalan fisik-biologis, melainkan berkaitan dengan pengalaman jiwa dan spiritualitas manusia yang memberikan makna dan mengarahkan pada pertumbuhan personal yang seimbang (Qoriah A, 2014). Ada atlet yang menjadikan ibadah sebagai cara mengatasi stres pertandingan atau menjadikan nilai-nilai agama sebagai pedoman berperilaku di lapangan. (Qoriah A, 2014).
Meskipun memiliki berbagai keterbatasan selama menjalankan ibadah puasa, bukan berarti aktivitas sehari-hari hanya diisi dengan tidur atau bermalas-malasan. Selain efektif untuk mengatasi rasa jenuh dan mengantuk, olahraga memberikan manfaat positif pada kesehatan dan membuat tubuh tetap bugar di tengah kewajiban melaksanakan ibadah puasa (Majalah Mitra Keluarga, 2016). Salah satu cara menjaga imunitas tubuh saat berpuasa di tengah pandemi Covid-19 adalah dengan senantiasa aktif bergerak dan berolahraga (https://www.republika.co.id/berita/q9bwnx335/olahraga-yang-disarankan-saat-berpuasa).
Olahraga yang dilakukan pada saat berpuasa mempunyai tujuan pemeliharaan tubuh agar tetap sehat dan bugar. Artinya, harus mampu melancarkan aliran darah dan melenturkan otot-otot, jantung lebih aktif dan zat asam atau oksigen lebih banyak terhirup sebagai proses metabolisme tubuh. olahraga saat puasa dapat dilakukan dengan intensitas 40 persen hingga 50 persen lebih sedikit (Prasetyo Y, 2009).
Latihan atau olahraga di bulan Ramadhan cukup dilakukan satu kali dalam sehari. Selain untuk menghindari terjadinya resiko dan cedera yang tidak diharapkan, dibutuhkan istirahat yang cukup sebagai persiapan pada hari-hari berikutnya (Triangto dalam Majalah Mitra Keluarga, 2016). Aktivitas fisik minimal 30 menit akan membuat tubuh tetap bugar (www.promkes.kemkes.go.id)
Sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia olahraga, seharusnya tetap melakuan aktivitas olahraga minimal untuk menjaga kebugaran jasmani. Aktivitas jasmani pada saat bulan Ramadhan dapat dilakukan meskipun ada perubahan pada jam, yaitu pada waktu mendekati buka puasa (Isti DP, 2019). Hindari melakukan olahraga yang terlalu berat, sebab olahraga dengan intensitas tinggi malah bisa meningkatkan risiko cedera. Beberapa jenis olahraga malam yang dianjurkan adalah jalan santai, bersepeda, atau berlari di treadmill (https://www.halodoc.com/artikel/ini-waktu-olahraga-yang-disarankan-saat-puasa), senam, yoga, pilates (Mandiri in health, 2019).
Menurut Zouha H et alll (2020) merekomendasikan bahwa atlet ketahanan harus menghindari pelatihan intensitas tinggi saat berpuasa. Setiap berolahraga di bulan Ramadhan jangan lupa melakukan pemanasan dan pendinginan. Lakukan gerakan-gerakan peregangan (stretching), dengan tujuan dapat terhindar dari cedera atau nyeri otot setelah melakukan olahraga (Isti DP, 2019).
Nah, begitu banyak manfaat puasa dan olahraga. Mari tetap olahraga di bulan puasa, jangan lupa ingatkan siswa-siswi, keluarga dan teman kita. Semoga bulan puasa ini segala aktifitas kita dicatat sebagai amal baik.. aamiin. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.