Selain bagian landasan tanjakan jembatan menurun, pagar di sisi jembatan juga mengalami patah sehingga membuat pemakai jalan was-was dan mereka banyak memilih lewat di bawah
BANJARMASIN, KP – Baru kurang lebih empat bulan diresmikan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin, Jembatan Patih Masih sudah mengalami kerusakan.
Hal itu terlihat pada bagian opritnya yang sudah sudah mulai mengalami penurunan. Khususnya pada oprit yang mengarah ke Kuin Cerucuk.
Disana terlihat jelas bagian oprit mengalami penurunan sehingga membuat ketidaknyamanan bagi pengendara ketika melintas di atas jembatan atau yang dikenal dengan nama Jembatan HKSN 1 tersebut.
Bahkan, warga kebanyakan lebih memilih melintas di bagian bawah jembatan ketimbang lewat atas.”Kebanyakan warga lebih memilih lewat bawah,” ucap Ghausi, warga Kelurahan Kuin Utara.
Bukan tanpa alasan, menurut ayah satu anak itu, hal tersebut dikarenakan warga banyak yang merasa tidak nyaman dan takut velg sepeda motor miliknya rusak akibat kondisi oprit jembatan yang rusak tersebut.
Ia membeberkan, kondisi itu sudah terjadi beberapa hari yang lalu. Dan setiap harinya penurunan terus bertambah.
“Yaa semoga saja cepat diperbaiki. Masa baru diresmikan pertengahan April, jembatan ini sudah rusak,” ungkapnya.
Selain bagian landasan tanjakan jembatan yang menurun, pagar di sisi jembatan juga mengalami patah. Yang diperkirakannya patah akibat amblesnya oprit jembatan tersebut.”Mungkin gara-gara ikut amblas juga,” tukasnya.
Sebelumnya, beredar video yang menunjukkan kondisi jembatan yang diresmikan pada 19 April 2022 itu mengalami amblas atau penurunan.
Di video itu tertulis kalimat “memprihatinkan kondisi Jembatan Patih Masih, Kuin Utara yang dibangun Wali Kota Ibnu Sina dengan anggaran Rp 94,6 miliar “.
Kemudian dalam video yang berdurasi 1 menit itu, si pembuat video mengatakan bahwa ada bagian besi pada pagar jembatan yang patah.
“Sepertinya ada bagian besi yang patah, mungkin karena bagian tanahnya amblas atau pondasi yang tidak kuat,” ujar si pembuat video.
“Terus kondisi jalannya lumayan tinggi (akibat penurunan) kira-kira 10 cm,” imbuhnya sambil menunjukkan bagian jalan yang amblas.
Kemudian, pembuat video mengarah ke bagian sisi jembatan untuk menunjukkan penanganan yang dilakukan akibat amblasnya bagian oprit tersebut.
“Disini terlihat turun (bagian jalannya) tapi cuma di semen. Penurunan nya sekitar 10 sampai 15 cm,” katanya.
Kondisi amblasnya bagian oprit Jembatan HKSN 1 itu rupanya sudah diketahui oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin.
Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan, Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Deddy Hamdhani mengakui bahwa memang terjadi permasalahan di bagian opritnya.
“Karena ini bagunan baru, bagian opritnya masih konsolidasi alias dalam pemadatan,” ucapnya saat dihubungi Kalimantan Post, Senin (29/08) malam.
Ia pun menegaskan bahwa permasalahan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan pondasi atau struktur bagunan jembatan.
“Yang bermasalah ini adalah bagian jalan pendekat atau opritnya. Kemungkinan bagian tanah urugan di bagian opritnya masih belum stabil,” ujarnya.
“Kemudian juga dipengaruhi oleh kondisi tanah rawa di tempat kita yang labil, dan juga karena pengaruh pasang surut air,” tambahnya.
Dan status bangunan jembatan tersebut dijelaskan Deddy masih dalam tahap pemeliharaan dari pihak ketiga atau kontraktor. Sehingga permasalahan ini merupakan tanggung jawab kontraktor pelaksana.
“Ini masih masuk pemeliharaan pihak ketiga, sehingga kami minta secepatnya mereka melakukan perbaikan,” ucapnya.
“Kita sudah memantau ke lokasi, dan kami minta paling lambat tiga hari permasalahan ini segera tertangani,” tegasnya.
Lantas bagaimana penanganan seperti apa yang harus di lakukan?
Terkait hal itu, Dedy meminta pihak kontraktor harus kembali melapisi bagian oprit tersebut dengan aspal sehingga tak ada lagi jarak yang membuat ketidaknyamanan bagi pengendara saat melintas di sana.
“Termasuk bagian pagar yang patah akibat penurunan itu. Kota minta pihak kontraktor untuk kembali menyambungkannya,” ungkapnya.
Karena adanya penurunan tersebut, ia mengakui bahwa jembatan tersebut dipastikan tidak memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara motor khususnya ketika melintas di jembatan. “Karena itu kami minta pengendara untuk berhati-hati ketika melintas di sana,” pungkasnya. (Kin/K-3)