Banjarmasin, KP – Rapat Badan Anggaran DPRD Kalsel bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kalsel, Rabu (16/11) berlangsung alot, terutama pembahasan penggunaan sisa anggaran yang tersedia.
Sisa anggaran yang bersumber dari dana hasil bagi daerah yang diterima Kalsel sebesar Rp1,9 triliun ini, sudah dimanfaatkan dan masih tersisa sekitar Rp354 miliar.
Hal ini menyebabkan masing-masing anggota Badan Anggaran DPRD Kalsel mengusulkan sejumlah program yang hingga kini belum terealisasi, seperti usulan pokok-pokok pikiran dewan, yang diterima selama reses, yang terkendala anggaran.
“Padahal realisasi pokok pikiran dewan ini merupakan bukti wakil rakyat bisa memperjuangkan kepentingan masyarakat,” tegas Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel, Firman Yusi.
Hal senada juga diungkapkan wakil rakyat lainnya, mengingat sejumlah proyek usulan dewan belum bisa direalisasikan Pemprov Kalsel, karena keterbatasan anggaran. “Namun Alhamdulillah, usulan jembatan titian di kawasan Antasan Bondan Mantuil sudah direalisasikan,” tambah Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel, HM Rosehan Noor Bachri.
Kemudian juga penambahan anggaran untuk sektor pertanian, mengingat Kalsel mengalami gagal panen dan merugikan petani.
“Saat ini petani sudah menangis dan menjerit, karena lahan pertaniannya mengalami gagal panen, sehingga memerlukan bantuan pemerintah,” kata Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo.
Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK mengatakan, penggunaan anggaran yang masih tersisa akan dikembalikan lagi kepada komisi untuk membahas bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mitranya.
“Jadi mana yang prioritas akan dianggarkan pada APBD 2023, mana yang akan ditunda,” kata Supian HK.
Supian HK mengungkapkan, sebenarnya pembahasan anggaran sudah final, namun dikarenakan adanya peningkatan dana bagi hasil ini, maka akan dimanfaatkan untuk merealisasikan pembangunan.
“Bagi hasil ini tidak bisa dipatok besarannya, dan tahun ini mendapatkan Rp1,9 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan sekitar Rp900 miliar, sehingga masih tersisa Rp354 miliar,” jelas politisi Partai Golkar.
Diakui, anggaran tersebut juga diperlukan untuk dana cadangan, pembayaran gaji dan tunjangan P3K yang belum dipenuhi maupun penambahan anggaran yang diperlukan SKPD.
“SKPD masih membutuhkan tambahanya, khususnya pertanian, pendidikan dan lainnya, termasuk untuk balai latihan kerja,” tegas Supian HK.
Hal senada juga disampaikan Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, yang akan menggunakan sisa anggaran tersebut untuk pembangunan.
“Peningkatan pendapatan jelas membantu pemerintah untuk merealisasikan pembangunan daerah,” katanya. (lyn/KPO-1)