Banjarmasin, KP – Sinergi cinta dapat membentengi anak dari karakter buruk, yang kini menjadi perhatian serius semua pihak, terutama di era digitalisasi yang tidak bisa menutup akses anak dari gadget.
“Anak kini lebih akrab dengan gadget, sehingga mudah terpengaruh dari karakter buruk yang dilihat melalui berbagai platform media sosial dan lainnya,” kata Konselor Genetika Keluarga, Rimalia Karim pada parenting dengan tema ‘Sinergi Cinta Membangun Kedekatan dan Menumbuhkan Karakter Positif’, Sabtu (28/1/2023), di Banjarmasin.
Untuk itu, orangtua perlu membangun kedekatan dengan anak, agar anak bisa berkontribusi pada pembangunan, bukan anak yang justru menambah masalah.
“Jadi orangtua perlu membangun kedekatan dengan anak, sekaligus mengenali karakternya, sehingga mudah memberikan pendidikan dan pendampingan yang tepat,” tambah motivator dan self healing pada kegiatan parenting di SMPIT Ukhuwah.
Rimalia mengatakan, pendampingan ini akan membentengi anak dari prilaku sosial yang menyimpang, mulai dari pornografi, tawuran, bullying dan lainnya, mengingat 80 persen prilaku negatif ini disebabkan lingkungan, dan 20 persen dari genetik.
“Orangtua dan sekolah dapat melakukan modifikasi pada anak, agar terhindar pengaruh buruk dari luar, dengan menciptakan lingkungan yang baik,” jelas Rimalia yang juga berprofesi sebagai therapist dan writer.
Diakui, perlunya mengenali anak agar bisa melakukan pola asuh yang tepat sesuai jati dirinya, sehingga dapat mempersiapkan anak untuk menghadapi dunia nyata.
“Pola asuh jangan otoriter, karena hanya akan menimbulkan luka yang sulit disembuhkan, namun berbicara dengan anak, khususnya keinginannya agar dapat melahirkan karakter positif,” tegasnya.
Sebelumnya, Plt Kepala SMPIT Ukhuwah, Ustadz Imam Romli mengatakan, kegiatan parenting ini agar orang tua dan wali siswa, termasuk guru mendapatkan ilmu dan pengetahuan dalam pendampingan anaknya agar menjadi anak yang diinginkan. “Ini dalam rangka memberikan pelayanan dan pendampingan terbaik pada anak, agar menjadi anak yang sesuai visi misi SIT Ukhuwah, yakni anak beraklak, berprestasi, mandiri dan berwawasan lingkungan,” kata Imam Romli.
Hal ini juga merupakan bagian komitmen bersama antara sekolah dan orang tua untuk memberikan pendampingan anak, dengan menambah pengetahuan melalui parenting. “Jadi kita perlu mempercantik akhlak, karena ini sifatnya menetap, bukan mempercantik diri,” ujarnya.
Apalagi anak berkarakter mulia dipastikan merupakan anak sholeh yang akan mendoakan orangtuanya. “Ini akan terwujud, jika anak berkarakter dan berakhlak mulia, seperti yang diupayakan SIT Ukhuwah,” tegasnya.
Ketua Forum Silaturahmi Orangtua dan Guru (FSOG) SMPT Ukhuwah, Yulianti Mahyuddin mengatakan, pembentukan karakter sangat diperlukan untuk mencegah krisis moral dan prilaku negatif pada anak, yang seringkali terjadi di masyarakat.
“Alhamdulillah, yang sekolah di Ukhuwah patut bersyukur, karena sesuai visi misi sekolah untuk membentuk karakter positif pada anak,” katanya.
Bahkan, sekolah bersama FSOG rutin melaksanakan parenting untuk memberikan pendidikan karakter, terutama pola asuh anak agar dapat membentuk karakter positif. “Semoga parenting ini memberikan manfaat untuk pola asuh dan pendidikan karakter anak,” tambah Yulianti.
Ketua Yayasan Ukhuwah, Sirajuddin Habibie mengatakan, kegiatan parenting ini menambah ilmu yang dapat diaplikasikan pada diri maupun anak-anak, karena proses pendidikan tidak mungkin berjalan baik tanpa kerjasama antara orangtua, sekolah maupun yayasan.
“Yayasan berharap besar pada guru-guru, yang dititipkan anak-anak untuk dididik sesuai dengan visi sekolah, yakni anak berahlak, berprestas, mandiri dan berwawasan lingkungan,” kata Sirajuddin. (lyn/K-7)