MENINGKATKAN pencapaian target realisasi investasi 2023, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggandeng 4 Kepala Dinas.
Yakni PMPTSP di wilayah Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut dan Tabalong untuk melakukan upaya “jemput bola” di Jakarta .
Acara dengan konsep one on one meeting bertajuk Rapat Koordinasi High Level Meeting diselenggarakan di Horison Hotel Rasuna Jakarta, Kamis (2/3).
Dan mengangkat tema “Investasi Bergerak, Ekonomi Kuat” itu berlangsung dengan penuh keakraban serta berhasil memukau 15 perusahaan yang tergabung di BPP HIPMI Jaya, IFAC dan Emji Capital, perusahaan keuangan non bank yang berpusat di Washington DC dan Jepang.
Endri, Kepala Dinas PMNPTSP Provinsi Kalsel menyampaikan kegiatan itu selain bertujuan untuk memaparkan peluang dan potensi investasi di Kalsel juga untuk menjalin komunikasi langsung dengan investor potensial.
Sekaligus menyampaikan jaminan kemudahan dan keamanan berinvestasi di Kalsel.
“Dinas PMPPTSP memberikan fasilitas penyediaan master plan, IPRO (Investment Project Ready to Offer), kajian studi kelayakan serta Perda insentif yang sedang kami persiapkan,” jelas Endri.
Sejalan dengan visi Kalsel Maju ( Makmur Sejahtera dan Berkelanjutan) Edrin menyampaikan 9 potensi investasi strategis Kalsel yang digagas Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.
Antara lain pembangunan Kawasan Industri Batulicin senilai Rp33 triliun dan Pembangunan Pembangkit Listrik pada Bendungan Kusan, Tanah Bumbu Rp3 Triliun.
Kawasan Industri Jorong dengan nilai investasi Rp 25 Triliun, Aero City Syamsudin Noor Rp 16,6 Triliun.
Pembangunan Sport City di Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar Rp1,5 triliun.
Kemudian, Geo Park Pegunungan Meratus di Kota Banjarbaru Rp1 Triliun, KEK Pariwisata Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Rp 2 Triliun.
Lainnya, Kawasan Pariwisata Riam Kanan, Tahura dan sekitarnya di Kota Banjarbaru senilai Rp 1 Triliun serta Tradisional Floating Market dan Wisata Budaya Banjar dengan nilai investasi Rp 1 Triliun.
Selain 9 potensi tersebut , sejumlah investasi unggulan di bidang kesehatan, agro industri, eco tourism dan manufaktur pengolahan pangan juga menarik untuk dikembangkan di Kalsel.
Sementara Ketua Umum BPC HIPMI Jakarta Barat, Rika Amelia Rush mengaku terpukau dengan potensi Kalimantan Selatan yang diakuinya selama ini belum banyak terekspose di tingkat nasional.
“Saya tertarik dengan project PLTA dan Pengelolaan sampah namun kami berharap sistem penyediaan lahannya disiapkan oleh pemerintah setempat dan dijamin clean & clear,” ucapnya.
Dalam kegiatan itu juga digelar diskusi panel yang menampilkan moderator Rofi Zardaida, pengasuh rubrik Al Banjari {[Kalimantan Post]} dengan narasumber Kepala Dinas PMPTSP Kota Banjarmasin-Ariyani, Kadis Kabupaten Tanah Laut Suharyo, Kadis Kabupaten Tabalong Suryanadie, Yuli Andrea Kadis PMPTSP Kabupaten Banjar dan Mulyadi Kepala Bidang Dinas PMPTSP Provinsi Kalsel. (eka/K-2)