BANJARMASIN, kalimantanpost.com- Sebanyak 22 orang jemaah haji dari Travelindo Group yang sempat tidak mempunyai kepastian berangkat ke tanah suci, akhirnya bisa bernafas lega.
Hal itu setelah mantan Owner Travelindo Group di tahun 2016 lalu, yakni Dr H Supriadi S.Pd MM, ikut membantu memberangkatkan mereka pada tahun 2023 ini.
“Ini hanya sebagai bentuk tanggungjawab moral saya saja. Padahal kalau secara hukum saya sebenarnya tidak ada kewajiban untuk membantu, karena memang sejak tahun 2016 ke atas saya bukan lagi Direktur Utama di Travelindo Group,” ungkapnya disela kegiatan manasik haji PT Travelindo Konsorsium Tursina Tahun 2023, Kamis (18/5/2023) di Swiss-Belhotel Borneo Banjarmasin.
Bahkan agar bisa berangkat ke tanah suci, para jemaah ini diberikannya subsidi. Karena hanya membayar sebesar 9.500 Dollar US, padahal harga sebenarnya dari ibadah haji di tahun 2023 ini mencapai 16.000 – 17.000 Dollar US.
“Intinya selama mereka punya porsi untuk berangkat haji, saya akan berusaha untuk membantu sebisa mungkin. Kemungkinan jika tidak ada halangan ada 30 orang lagi di tahun depan akan kami berangkatkan,” tambahnya.
Dirinya juga berharap bagi mereka yang dibantunya untuk berangkat ke tanah suci agar bisa menjaga diri dengan sebaik mungkin, karena akan melalui proses yang cukup Panjang untuk bisa menjadi haji yang mabrur.
“Tolong juga doakan saya agar bisa terus senantiasa bermanfaat bagi masyarakat luas,” harapnya.
Dalam kesempatan ini ia juga mengakui akibat ulah adik kandungnya yang menjalankan bisnis umrah dan haji secara tidak benar, dirinya mengalami kerugian yang cukup besar, bahkan juga sempat di kriminalisasi.
“Padahal saya ulang sejak tahun 2016 ke atas saya bukan lagi Direktur Utama di Travelindo Group. Jadi segala bentuk kerugian yang diterima nasabah di atas tahun 2016 lalu bukan lah tanggungjawab saya. Ini tentunya juga dibenarkan pada waktu di persidangan lalu yang membebaskan saya dari berbagai tuntutan,” tukasnya.
“Alhamdulillah, sampai hari ini tidak ada satupun jemaah baik jemaah haji atau jemaah umroh dari Travelindo yang tidak berangkat ke tanah suci, semua sudah diberangkatkan,” tambahnya.
Kasus yang ada, kata dia, hanya beberapa orang jemaah haji yang membatalkan berangkat haji, tapi uang pengembalian sebesar USD 4000 tidak dikembalikan ke jemaah oleh direkturnya, saudara Agus Arianto, dan dipergunakan untuk kepentingan pribadi. (Nau/KPO-1)