JAKARTA, kalimantanpost.com – Duel antara tim nasional Indonesia melawan Argentina di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (19/6/2023) pukul 19.30 WIB, ibarat pertarungan David melawan Goliath.
Argentina diibaratkan Goliath, walau pun tak diperkuat pemain mega bintang Lionel Messi, Angel di Maria, dan Nicolas Otamendi, merupakan suatu tim yang begitu kuat.
Tim Tango masih memiliki para pilarnya di Piala Dunia 2022 seperti Rodrigo de Paul (Atletico Madrid), Alexis Mac Allister (Liverpool) serta pemain-pemain muda potensial semisal Alejandro Garnacho (Manchester United) dan peraih treble winners (juara Premier League, FA Cup, Champions League) bersama Manchester City, Julian Alvarez.
Sebaliknya, Indonesia ibarat David yang telah mendapat suntikan tenaga dari beberapa pemain naturalisasi seperti Jordi Amat, Shayne Pattynama, Elkan Baggott, Rafael Struick, Ivar Jenner dan Marc Klock serta minus Sandy Walsh akan masih kesulitan menghadapi permain cepat dan skill individu ala Amerika latin.
Namun, si David yang menempati peringkat 149 dunia diharapkan mampu mengimbangi permainan Goliath yang saat ini diposisi 1 dunia.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menarih hormat pada Argentina yang merupakan juara Piala Dunia 2022 sekaligus tim peringkat satu FIFA pada saat ini.
“Kalian harus tahu dulu tim Argentina itu pemain-pemainnya seperti apa. Meski ada rotasi, sebetulnya sama saja. Mereka tim kuat, (hampir) semua main di luar negeri (Eropa), jadi walau ada satu atau dua pemain yang absen, warna tim tidak akan berubah,” kata Shin Tae-yong dikutif laman PSSI, Senin (19/6/2023).
Shin Tae-yong menilai ketidakhadiran Messi atau Di Maria di dalam lapangan nanti tidak membuat Argentina menjadi tim lemah dan mudah untuk dikalahkan.
“Tidak ada Messi dan Di Maria juga mereka tetap tim terbaik di dunia. Kita sudah siap melawan Argentina dan berjuang keras,” ucap Shin Tae-yong. (Mau/KPO-3)