Kegiatan meliputi bantuan kolam terpal, pelatihan budidaya ikan lele, penyediaan beras murah, sosialisasi gemar makan ikan, sosialisasi tanda daftar kapal perikanan dan pembentukan kelompok usaha bersama nelayan serta pelatihan pengolahan ikan lele menjadi panganan olahan.
Kadis KPP Banjar, H Ahmadi melalui Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan Muhammad Hamdani mengatakan, kegiatan terpadu ini melibatkan 5 bidang di DKPP Banjar.
“Kita melaksanakan kegiatan penanganan desa rawan pangan dan desa stunting secara terpadu, yakni semua program di lima bidang DKPP dilaksanakan di lokus yang sama,” katanya.
Diharapkan, dengan ‘keroyokan’, hasilnya juga lebih terasa membantu ekonomi masyarakat, terutama mengatasi rawan pangan dan stunting.
Hamdani berharap kegiatan DKPP Banjar ini nanti dapat selaras dengan program ketahanan pangan desa dan berkelanjutan.
Menurutnya, bukan tidak mungkin nantinya Desa Terapu menjadi sentra budidaya ikan lele kolam terpal, sehingga menjadi lahan usaha baru masyarakat di desa ini.
Kepala Desa Terapu, Jaelani menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan BKPP Banjar. Dia mengucapkan terima kasih atas dipilihnya desanya menjadi tempat kegiatan dalam penanganan desa rawan pangan dan stunting.
“Alhamdulillah, kita kedatangan bapak dan ibu dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan yang memberikan bantuan berupa kolam terpal bibit dan pakan,” kata Jaelani.
Selain itu, juga memberikan pelatihan, baik berupa budidaya ikan maupun pengolahan ikan. “Semoga desa kami bisa semakin berkembang,” harapnya.
Pada kegiatan terpadu disampaikan sosialisasi Gemar Makan Ikan oleh Kabid P2UP Salinah dan pelatihan pembuatan nugget ikan oleh Candra, dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM.
Pelatihan budidaya ikan dilaksanakan Kabid Budidaya Sipliansyah Hartani bersama tim teknis Irwan dan Kepala BBI, Anas Noorfirdaus.
Sedang sosialisasi tanda daftar kapal nelayan dilaksanakan Bidang Perikanan Tangkap dengan narasumber Basuki dan Penyediaan Beras Murah oleh Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan. (wan/K-7)