Saat itu, dirinya hanya bisa pasrah, walaupun mendapatkan ijin dari pemilik, namun dirinya tidak memiliki surat apa pun, baik perjanjian sewa menyewa atau bukti kerjasama lainnya
BANJARMASIN, KalimantanPost.com – Memasuki dipenghujung tahun 2023, Tailah, Pemandu Wisata Kota Banjarmasin ini masih memendam rasa kecewa usai konter kecil miliknya di Kawasan Kota Lama Banjarmasin dibongkar sekitar 2 bulan lalu.
Pembongkaran Konter yang sekaligus kantor dan tempat tinggal ini karena masuk jalur hijau dalam Proyek Revitalisasi Kota Lama.
“Kejadiannya sekitar 2 bulan lalu, tiba-tiba konter kecil saya dibongkar dan barang saya ditumpuk di luar” kata Tailah.
Saat itu, dirinya hanya bisa pasrah, walaupun mendapatkan ijin dari pemilik, namun dirinya tidak memiliki surat apa pun, baik perjanjian sewa menyewa atau bukti kerjasama lainnya.
Keinginanya untuk pindah konter ke kawasan pinggir sungai ditolak karena kawasan ini mau dimanfaatkan sebagai kawasan kuliner.
Pemandu wisata yang berpengalaman memandu wisatawan selama 40 tahun untuk tempat wisata di Kota Banjarmasin dan Kawasan Pegunungan Meratus ini mengeluhkan minimnya pendapatan.
Sewaktu memiliki konter di Kawasan Pasar Lama, dirinya mudah mendapatkan wisatawan yang memanfaatkan jasanya.
Minimal dalam satu bulan, bisa memandu wisatawan menikmati keindahan Kota Banjarmasin dan Kawasan Pegunungan Meratus sebanyak 4 kali dalam sebulan dengan waktu wisata sekitar 5 hingga 7 hari.
Sementara, saat ini, dirinya hanya bisa memandu sekitar 1 kali atau paling banyak dua kali dalam sebulan.
Penyebabnya wisatawan untuk memanfaatkan jasanya, harus menghubungi dirinya secara langsung lewat telepon atau media sosial.
Sementara, kalau menawarkan jasa secara langsung atau disebutnya hunting, cukup sulit karena wisatawan sangat takut menjadi korban kejahatan atau penipuan.
“Sayangnya tempat konter wisata ulun paling terkenal bagi wisatawan eropa, banyak yang datang ke konter tapi konternya malah sudah hilang” kata Tailah, saat ditemui di rumah kerabatnya di Muara Kelayan.
“Wisatawan eropa sudah sangat percaya sama jasa ulun, rata-rata puas dengan layanan dan ini menyebar dari mulut ke mulut, kepercayaan inilah yang dijaga” sebut Tailah.
Tarif jasa pemandu yang diterapkannya terbagi 2, sistem paket atau harian.
Untuk sistem paket minimal 3 juta rupiah tergantung biaya transportasi, biaya akomodasi, biaya masuk tempat wisata dan jumlah wisatawan.
Sementara, untuk paket harian, dirinya mematok harga 500 ribu rupiah per hari.Untuk paket pariwisata yang paling disukai turis eropa adalah Wisata Pasar Terapung, namun hanya Wisata Pasar Terapung Kuin.
“Saya sering merinding lihat ekspresi mereka, kalau wisatawan eropa bilang kog di tepi laut ada pasar terapung besar, dengan wajah kaget, inilah cara mereka mengagumi wisata kita” tutup Tailah. (mar/K-3)