Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
Kalteng

Diperpanjang Status Tanggap Darurat Banjir di Kotawaringin Timur, Kalteng

×

Diperpanjang Status Tanggap Darurat Banjir di Kotawaringin Timur, Kalteng

Sebarkan artikel ini
IMG 20240309 WA0001 e1709943302101
Rapat evaluasi penanganan banjir di lingkungan Pemkab Kotim, Jumat (8/3/2024). (Kalimantanpost.com/Antara)
Space Iklan

SAMPIT, Kalimantanpost.com – Potensi hujan yang masih cukup tinggi membuat Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kal memperpanjang status tanggap darurat banjir selama 14 hari.

“Kami telah melaksanakan rapat evaluasi sekaligus mendengarkan paparan masing-masing instansi terkait, intinya kami memutuskan untuk melanjutkan status tanggap darurat banjir,” kata Wakil Bupati Kotim, Irawati di Sampit, Jumat (8/3/2024).

GBK

Hal ini sampaikan usai memimpin rapat evaluasi status penanganan banjir di Kotim yang melibatkan Balai Wilayah Sungai II Kalimantan, TNI, Polri, BMKG, Inspektorat, Basarnas, Dinas Sosial, Disdamkarmat, dan lainnya.

Sebelumnya Pemkab Kotim telah menetapkan status tanggap darurat banjir dari 24 Februari sampai 8 Maret 2024. Seiring berakhirnya masa berlaku status tersebut para pemangku kepentingan menggelar rapat evaluasi guna menentukan langkah selanjutnya.

Dalam rapat tersebut yang menjadi sorotan utama adalah paparan BMKG Kotim yang menyampaikan masih adanya potensi hujan pada dasarian I, kemudian menurun pada dasarian II dan kembali meningkat pada dasarian III Maret 2024.

Kondisi tersebut diikuti dengan peringatan dini potensi genangan dan banjir di wilayah utara Kotim. Sehingga disepakati perpanjangan status tanggap darurat banjir dari 9 hingga 23 Maret 2024.

“Tujuan perpanjangan status tanggap ini supaya mempercepat dan mempermudah apabila ingin menyalurkan bantuan sosial maupun penyelamatan,” lanjutnya.

Sementara itu, untuk perkembangan banjir sudah berangsur surut di sebagian besar wilayah. Adapun, desa yang masih terendam antara lain Desa Kabuau dan Barunang Miri Kecamatan Parenggean, Desa Sungai Ubar Mandiri Kecamatan Cempaga Hulu, dan Desa Muara Ubar Kecamatan Telawang.

Selain itu, Pemkab Kotim juga memprioritaskan penanganan banjir genangan dalam kota yang masih sering terjadi. Diantaranya, menginstruksikan dinas terkait untuk melakukan normalisasi atau pembersihan drainase.

Baca Juga :  Wapres Gibran Kunjungi SDN Langkai 1 Palangka Raya

Bantuan pangan dan obat-obatan untuk korban banjir juga disiagakan. Namun, bantuan ini diutamakan untuk warga yang rumahnya terendam, sebab realitasnya cukup banyak warga yang terdampak banjir tapi hanya yang tergenang di halaman rumah.

Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Multazam menambahkan walaupun banjir sudah berangsur surut tapi dengan masih adanya potensi hujan artinya ancaman banjir masih ada.

“Untuk itu harus kita antisipasi, jangan sampai kita teledor dengan situasi ini,” ujarnya.

Multazam mengatakan, perubahan iklim sangat berpengaruh pada perubahan cuaca yang cukup ekstrem. Hal itu bisa terlihat dari kondisi cuaca dalam beberapa hari terakhir, khususnya daerah perkotaan yang diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi.

Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Terutama, akses jalan di beberapa desa dan kecamatan di Kotim masih berupa jalan tanah yang rawan terendam banjir, sehingga menghambat lalu lintas keluar masuk wilayah tersebut. (Ant/KPO-3)

Iklan
Iklan