BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalsel menutup Gerak Ekonomi Syariah 2024 dalam rangka peningkatkan akselerasi pengembangan keuangan syariah.
“Ini merupakan kampanye untuk meningkatkan akselerasi pengembangan keuangan syariah,” kata Plt Kepala OJK Kalsel, Ahimsa, pada penutupan Gerak Ekonomi Syariah 2024, Rabu (27/3/2024).
Kampanye Gerak Syariah ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia, khususnya di Kalsel, mengingat market share masih kecil.
OJK bersama seluruh pemangku kepentingan dan Pelaku Usaha Jasa Keuangan terus bergerak menebarkan manfaat melalui upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat.
Hal ini dikarenakan pemahaman dan literasi mengenai keuangan syariah di Kalsel masih kecil, bahkan tertinggal dibandingkan nasional.
Kampanye ini dilakukan OJK Kalsel berkolaborasi dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Bank Syariah Indonesia, Bank Muamalat, Pegadaian Syariah, Bank Kalsel Syariah, dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Rangkaian kegiatan yang terdiri dari Talkshow Syariah melalui radio dengan tema “Paylater dalam Sudut Pandang Keuangan Syariah”, literasi dan edukasi keuangan Syariah kepada para pengajar SMK/SMA Maestro Banjarmasi dengan tema “Lihai Maharagu Duit”.
Selain itu, juga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Universitas Islam Kalimantan, dan Politeknik Negeri Banjarmasin, dengan tema “Kelembagaan dan Produk Keuangan/Layanan Syariah 2024.
“Juga bimbingan teknis kepada Dewan Kemakmuran Masjid, Edukasi Keuangan Syariah di Masjid Muhammadiyah Al-Muhajirin dan kegiatan Dishare atau Diskusi Syariah kepada ibu-ibu di Panti Asuhan Hikmah Zam-zam dengan tema “Lihai Maharagu Duit Kaluarga”,” jelasnya.
Sementara puncak Gerak Syariah Kalsel ditutup dengan berbagi takjil, seminar, penyerahan bantuan kepada panti asuhan oleh Bank Kalsel, serta diskusi peningkatan keuangan syariah di Kalsel.
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kalsel, Mairijani mengungkapkan Gerak Syariah ini merupakan kolaborasi dan ikhtiar bersama untuk meningkatkan market share maupun literasi keuangan syariah kepada masyarakat.
“Karena market share dan literasi keuangan masih sangat kecil, sehingga perlu kerja bareng untuk mengenalkan keuangan syariah kepada masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Ketua Forum Wartawan Ekonomi (FWE), Arief Rahman mengungkapkan, wartawan ekonomi selalu dilibatkan pada kegiatan OJK, sehingga dapat menambah informasi untuk pemberitaan sekaligus membantu agar eksis dalam ikut membangunan banua.
“Apalagi ekonomi syariah sangat potensial di Kalsel, mengingat sebagian besar penduduknya muslim, sehingga ekonomi syariah dapat berkembang baik,” kata Arief.
Kendati demikian, Harus didukung stake holder terkait, khususnya lembaga-lembaga keuangan syariah.
“Siap berkolaborasi agar masyarakat ekonomi syariah semakin masif hadir di Kalsel,” tambahnya. (lyn/KPO-1)