BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Masih dalam rangkaian peringatan Hari Bumi 22 April 2024, Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin mengadakan aksi konservasi dengan kegiatan merawat bumi.
Kegiatan dilakukan seperti menanam pohon mangrove, membersihkan sampah plastik di sungai serta observasi keragaman hayati dikawasan Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak Kabupaten Barito Kuala.
Aktivitas ini diikuti mahasiswa tadris Biologi UIN Antasari, Kelompok Nelayan Peduli Lingkungan dan crew Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) foundation. Sebanyak seratus bibit pohon rambai (Sonneratia caseolaris) ditanam di kawasan mangrove rambai center Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak.
Kegiatan ini secara konsisten dilakukan oleh SBI bekerjasama dengan tadris Biologi UIN Antasari. Dan tahun ini adalah tahun keempat.
Kegiatan dibuka oleh Dr Amalia Rezeki selaku founder SBI dan juga owner Stasiun Riset Bekantan ini dalam sambutan menyampaikan selamat datang dan selamat mengikuti kegiatan aksi konservasi dalam rangkaian peringatan Hari Bumi 2024.
“Saya juga mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya yang terjalin selama ini dengan tadris Biologi UIN Antasari,” ujarnya melalui rilis yang dikirim Rabu (24/4/2024).
Ditambahkan doktor konservasi bekantan ini sudah lebih dari 80 judul artikel ilmiah yang dihasilkan dari berbagai penelitian di kawasan Stasiun Riset yang dikelolanya, baik mahasiswa dalam negeri maupun manca negara.
“Lembaganya juga melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri seperti University Of Newcastle Australia, dan Dresden – Germany. Untuk kerjasama dengan tadris Biologi UIN Antasari, sudah memasuki tahun kelima,” jelas Amel, panggilan akrab Amalia Rezeki ini.
Sementara itu, Agustina Ambar Pertiwi, SPd, MPd dosen pengampu kegiatan Praktik Kuliah Lapangan Ekologi, mengungkapkan kegiatan ini merupakan wujud implementasi kerjasama Tadris Biologi UIN Antasari dengan SBI, sebagai pengelola Stasiun Riset Bekantan.
“Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang ekologi mangrove dan upaya konservasinya,” ucapnya.
Kegiatan PKL tahun ini, sekaligus dirangkaikan dengan Peringatan Hari Bumi. Untuk itu sejumlah kegiatan observasi ekologi kawasan mangrove diadakan bersamaan kegiatan konservasi seperti penanaman pohon dan plastic war on the river, yaitu aksi bersih-bersih sungai dari sampah plastik. Sesuai tema Peringatan Hari Bumi tahun ini, tentang Planet vs Plastik yang bertujuan sebagai komitmen teguh untuk menyerukan penghentian penggunaan plastik sebanyak 60 persen pada tahun 2040. (ful/KPO-3)