Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

PENINDASAN DI NEGERI SENDIRI

×

PENINDASAN DI NEGERI SENDIRI

Sebarkan artikel ini

Oleh : ANDI NURDIN LAMUDIN

Kalau bertanya mengapa didirikannya negara, atau tujuan negara didirikan? Apa yang menjadi tujuan rakyat untuk bernegara? Mungkin sebagian orang hukum akan mengerti, atau sosial politik juga akan mengerti jika semua itu pasti ada latar belakangnya atau sejarahnya. Pada dasarnya jika tidak punya pemerintahan dari rakyat sendiri, seperti zaman Belanda, setiap orang mengalami semacam penindasan. Atau menjadi orang dibedakan atau diskriminasi oleh pemegang pemerintahan. Karena yang memegang pemerintahan adalah orang Eropa, sehingga cara pikirnya tidak sama.

Kalimantan Post

Motivasi dari penjajahan di muka bumi ini mempunyai latar belakang yang hampir bersamaan. Menguasai sumber daya alam (SDA), menekan cara pikir rakyat yang dikuasai untuk tidak melawan penguasa dan kebijakan penguasa. Kemudian mengubah cara pikir rakyat itu untuk meyakini yang lain atau pindah agama. Tentu saja diarahkan untuk menganut sesuai yang diyakini oleh penguasa. Begitu banyak contoh penjajahan, seperti Belanda yang seakan meneruskan perang salib, penjajahan pada Palestina, seperti pada Belanda awalnya, hanya sebagian tanah yang dikuasai yang kemudian melebar dang mengusir rakyatnya. Pada perjuangan rakyat Iran yang melahirkan revolusi Iran, adalah karena menuju penjajahan Israel dan Amerika. Dimana menguasai serta sudah menjadikan rajanya seperti boneka, syah Iran.

Jika melihat piagam Jakarta atau pembukaan UUD 45, yang menyebutkan, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan”. Jadi hak itu dipunyai setiap bangsa, oleh rakyatnya, maka setiap orang artinya mempunyai hak yang sama untuk merdeka. Oleh karena itu dengan adanya hak, maka ada kewajiban untuk menuntut hak tersebut, serta mempertahankannya dari gangguan mereka yang mengambil hak itu. Mengapa pula negara yang makmur bisa berubah menjadi tidak makmur karena pemerintahanya yang salah, namun rakyatnya diam saja, tanpa mau mengingatkan hak mereka sendiri untuk jangan menjadi tertindas. Maka hak-hak atau hak azasi yang tidak dipertahankan itu, akan terlindas oleh kekuasaan atau kelompok mereka yang menginginkan kekuasaan itu.

Baca Juga :  MABUK

Dimana mereka yang menginginkan kekuasaan abadi itu, juga tidak lepas daripada pengaruh asing, yang masuk ke dalam negeri dengan bermacam-macam cara, sebagai pengusaha serta yang menanamkan modal, sehingga terbentuk yang namanya oligarkhi. Rakyat banyak yang tidak mengerti akan itu semua, karena memang percaya saja dengan para penguasa,hanya merupakan korban yang tetap tidak mengerti sampai kapanpun. Jika memang tidak mau tahu, serta juga harus belajar sedikit demi sedikit. Pada dasarnya hak itu, sangat jelas pada pelajaran agama Islam. Karena adanya hak itu berbanding dengan adanya kewajiban. Mereka yang tidak mengerti haknya, mengira hidup ini hanyalah penderitaan semata. Padahal hidup itu semestinya diusahakan dan dipertahankan. Karena itu hak yang diabaikan, seakan dikira oleh pihak tertentu untuk setuju saja dengan kebijakan yang ada. Sehingga akhirnya mengarah kepada seakan itu TAKDIR? Manusia telah diberi oleh Allah SWT pilihan-pilihan, karena itu pilihlah yang terbaik untukmu. Allah SWT tidak pernah menganiaya hambaNya, tetapi hamba itulah yang telah menganiaya dirinya sendiri.

Iklan
Iklan