RANTAU, Kalimantanpost.com – Penjabat (Pj) Bupati Tapin, Muhammad Syarifuddin, secara resmi menyerahkan Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap kedua kepada 1.430 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Tapin. Penyaluran tersebut berlangsung di Kelurahan Rantau Kiwa pada Jumat (6/12/2024). Pagi
Pj Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mengurangi dampak inflasi yang mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama mereka yang tergolong miskin.
“Pemberian bantuan sosial tunai ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk menanggulangi inflasi dan memberikan dukungan ekonomi kepada masyarakat miskin. Kami berharap bantuan ini dapat meningkatkan daya beli mereka, khususnya untuk kebutuhan pokok,” kata Syarifuddin.
Selain itu, Syarifuddin juga menjelaskan bahwa bantuan ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang terdampak langsung oleh kenaikan harga bahan pokok yang terjadi di pasar.
“Kenaikan harga barang kebutuhan sehari-hari telah memberikan dampak besar bagi masyarakat miskin. Oleh karena itu, kami ingin agar bantuan ini bisa digunakan dengan bijak oleh penerima manfaat untuk membeli kebutuhan pokok mereka,” lanjutnya.
Sementara Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tapin, H. Syafrudin, melaporkan bahwa bantuan tersebut disalurkan kepada 1.430 keluarga penerima manfaat yang tersebar di 9 kelurahan di Kabupaten Tapin.
“Bantuan ini diberikan sebesar Rp200.000 per keluarga untuk 6 bulan berturut-turut. Untuk tahap kedua, bantuan tersebut mencakup bulan Agustus, September, dan Oktober,” ujarnya.
Beharap bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat yang sedang berjuang dalam menghadapi kondisi ekonomi sekarang ini.
“Bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap masyarakat yang membutuhkan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu,” tambahnya.
Bantuan Sosial Tunai tahap kedua ini adalah bagian dari program pemerintah untuk memastikan bantuan langsung tepat sasaran bagi keluarga miskin. Diharapkan dengan adanya bantuan ini, masyarakat dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan dasar mereka dan bertahan dalam situasi ekonomi yang menantang.(Adb/KPO-1)