Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Opini

Dakwah Lingkungan

×

Dakwah Lingkungan

Sebarkan artikel ini
Ahmad Barjie B
Ahmad Barjie B

Oleh : Ahmad Barjie B
Pemerhati Sosial Keagamaan

Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap warga masyarakat. Hal ini disebabkan banyak warga masyarakat, terutama para remajanya, banyak menghabiskan waktunya di luar rumah. Bagi anak remaja yang masih bersekolah, maka setelah mereka pulang sekolah biasanya mereka aktif bergaul di luar rumah, dengan teman-teman sebaya dan anggota masyarakat lainnya. Justru itu kondisi lingkungan pergaulan harus baik, sebab akan berpengaruh besar terhadap perkembangan kepribadian mereka.

Baca Koran

Abu Ahmadi mengatakan, milieu/lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting terjadap pendidikan agama warganya. Karena perkembangan jiwa orang sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Lingkungan dapat memberikan pengaruh yang positif maupun negatif terhadap pembinaan jiwa, sikapnya dan akhlaknya maupun perasaan agamanya. Pengaruh tersebut terutama datang dari teman-teman sebaya dan masyarakat sekitarnya.

Pengaruh lingkungan dapat dikatakan positif bilamana lingkungan itu dapat memberikan dorongan dan motivasi pada warganya untuk berbuat hak-hal yang baik. Misalnya masyarakat sekitarnya terdiri dari orang-orang yang taat dan aktif menjalankan ajaran agama, banyak kegiatan keagamaan, dan tidak ada tempat maksiat, sehingga keberagamaan warga juga akan terpupuk dan terbina dengan baik. Sebaliknya pengaruh lingkungan dapat dikatakan negatif, bilamana keadaan sekitar anak tidak memberikan pengaruh yang baik. Misalnya masyarakat setempat bersikap acuh tak acuh pada agama, tidak agamis atau terdapat tempat-tempat kemaksiatan. Semua itu akan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan agama dan akhlak anak remaja.

Dalam kaitannya dengan lingkungan masyarakat ini bimbingan dan dakwah dari para ulama dan guru-guru agama sangat diperlukan. Anak dan remaja pada umumnya tidak mendapatkan pendidikan agama yang maksimal dari orangtua dan sekolahnya. Orangtua karena keterbatasan ilmu, kemampuan dan waktunya mendidik anak karena sibuk mencari nafkah, tidak dapat mendidik agama dan akhlak remaja dengan baik. Sekolah karena kegiatan belajarnya dipadati oleh kurikulum yang sudah ditentukan, di mana pendidikan agama sangat sedikit (terutama di sekolah-sekolah umum), berakibat pendidikan agama yang diperoleh anak remaja juga sedikit.

Baca Juga :  Mendidik Jiwa

Kondisi demikian sangat memerlukan peranan dari para ulama dan guru-guru agama untuk memberikan pendidikan, bimbingan dan dakwah agama kepada masyarakat pada umumnya, sehingga aktivitas amar ma’ruf dan nahi munkar tetap berjalan dengan baik. Lebh-lebih kalau pada suatu masyarakat terdapat perbuatan-perbuatan maksiat dan melanggar hukum, maka peranan ulama dan guru-guru agama sangat penting. Misalnya ada aktivitas kumpul-kumpul yang di situ ada praktik minum minuman keras, narkoba, dan sejenisnya. Di dalam sebuah hadis ditegaskan, dari Abi said al-Khudri berkata: Saya mendegar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa di antara kamu melihat kemunkaran, hendaklah mengubahnya dengan tangannya, jika tidak sanggup dengan lisannya, dan jika tidak sanggup hendaknya dengan hati (membenci dan menjauhinya), yang demikian adalah selemah-lemah iman”. (HR. Muslim).

Menurut Abu Laits Samarqandi, upaya mencegah kemunkaran dengan tangan (kekuatan) ada pada penguasa, upaya lisan ada pada ulama, juru dakwah, juru penerang dan guru-guru agama, dan menjauhi dengan hati (membenci) ada pada masyarakat awam yang tidak memiliki kekuatan dan pengetahuan memadai.

Oleh karena para ulama hendaknya proaktif dalam membina agama dan akhlak masyarakat yang berada di lingkungannya masing-masing, dengan memperbanyak kegiatan dakwah, majelis taklim (pengajian agama), pembelajaran Al Quran dan sebagainya. Di sisi lain juga berusaha mencegah kalau di masyarakat tersebut terdapat aktivitas kemunkaran, seperti tempat minum-minuman keras, jual beli narkoba, tempat orang bergaul bebas, hiburan-hiburan yang bernuansa maksiat dan sejenisnya. Semua itu dicegah sejak dini supaya jangan membesar, bekerjasama dengan aparat kepolisian/pemerintah. Dengan terbinanya agama masyarakat maka akan terwujud kehidupan yang sejuk, damai, aman dan harmonis.

Iklan
Iklan