Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Olahraga

Enam Orang Super Tim di Belakang Patrick Kluivert

×

Enam Orang Super Tim di Belakang Patrick Kluivert

Sebarkan artikel ini
IMG 20250314 WA0047
Timnas Indonesia saat bertanding melawan Arab Saudi. (Kalimantanpost.com/Laman PSSI)

JAKARTA, Kalimantanpost.com – Pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert tidak hanya dibantu empat asistennya, Alex Pastoor, Denny Landzaat, Gerald Vanenburg, Sjoerd Woudenberg yang bertugas untuk urusan taktik dan strategi.

Di belakang pelatih Belanda itu, terdapat enam orang super tim dengan spesialisasi tugas masing-masing yang menjadi tulang punggung dalam membentuk dan menjaga kesehatan, serta kebugaran fisik pemain Timnas Indonesia.

Baca Koran

Dikutif dari laman PSSI, Jumat (14/3/2025), super Tim yang bertugas di belakang layar itu terdiri dari pelatih fisik Quentin Jacoba. Dua orang fisioterapis, yakni Leo Echteld dan Chesley ten Oever. Seorang video analis, Jordy Kluitenberg dan dua orang team developer yang terdiri dari, Bram Verbruggen dan Regi Blinker.

Berikut profil anggota super tim tersebut:

1..Quentin Jacoba

Pelatih fisik yang sudah bekerjasama dengan Patrick Kluivert ketika mengisi posisi serupa di Timnas Curacao. Quentin memiliki latar belakang sebagai mantan pemain sepak bola profesional, dengan pengalaman bermain di klub-klub Belanda seperti FC Eindhoven dan Kozakken Boys. Ia juga pernah memperkuat Timnas Curacao dengan sembilan caps antara tahun 2016 dan 2020.
Quentin bertanggung jawab untuk meningkatkan kebugaran dan performa para pemain. Perannya sangat penting dalam membentuk tim yang lebih kompetitif di tingkat internasional. Dengan pengalaman dan keahliannya, ia diharapkan dapat membawa pendekatan profesional untuk meningkatkan daya saing Timnas Indonesia

  1. Leo Echteld

Fisioterapis ternama asal Belanda yang memiliki jam terbang tinggi dalam menangani para pemain di klub-klub besar, seperti Inter Milan dan AC Milan. Sebagai fisioterapis, Leo harus memastikan kebugaran fisik para pemain tetap optimal, membantu pemulihan cedera, dan mendukung performa mereka di lapangan.
Dengan keahliannya, pendiri Fysiomed, sebuah pusat medis olahraga di Belanda ini dapat memberikan kontribusi besar dalam menjaga kondisi fisik pemain Timnas Indonesia di turnamen Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang sangat ketat.

Baca Juga :  Badai Cedera Alami Pemain Australia Jelang Lawan Indonesia
  1. Chesley ten Oever

Serupa dengan Leo Echteld, namun Chesley merupakan fisioterapis Belanda yang mengkhususkan diri dalam terapi manual. Ia bekerja di Fysiomed, sebuah pusat medis olahraga terkenal di Amsterdam. Chesley yang berpraktek sejak 2018 fokus pada penanganan masalah, seperti nyeri punggung dan leher, serta cedera di sekitar pinggul dan pangkal paha. Chesley punya pendekatan yang menggabungkan fisioterapi, pelatihan pribadi, dan pelatihan performa olahraga untuk membantu klien mencapai kondisi fisik terbaik mereka.

  1. Jordy Kluitenberg

Analis video asal Belanda punya latar belakang yang kuat dalam analisis dan mengevaluasi jalannya pertandingan. Jordy telah bekerja dengan beberapa klub, termasuk Heerenveen di Eredivisie dan PEC Zwolle. Ia sempat menjadi analis video dam berkolaborasi dengan Patrick Kluivert untuk Adana Demirspor di Turki selama musim 2023/24.
Kelebihan Jordy terdapat pada keahliannya menganalisis rekaman pertandingan untuk memberikan wawasan taktis, membantu tim menyempurnakan strategi mereka dan meningkatkan performa.

  1. Bram Verbruggen

Seorang team developer dari Belanda yang saat ini bekerja dengan Go Ahead Eagles, klub sepak bola di Eredivisie, Belanda. Bram berperan dalam membangun kohesi tim, mendukung pengembangan individu pemain, dan meningkatkan dinamika tim secara keseluruhan. Bram memiliki latar belakang psikologi konseling dan pernah bekerja di Valencia CF dalam mengelola program talenta internasional.

Bram diakui ahli dalam pengembangan pribadi pemain dan staf dengan tujuan membangun budaya perbaikan berkelanjutan, terutama bagi para pemain muda usia dalam menghadapi tantangan sulit.

  1. Regi Blinker

Mantan pemain sayap asal Belanda yang pernah membela Feyenoord, Celtic, dan Sheffield Wednesday. Setelah pensiun, ia terjun ke dunia wirausaha dan menjadi pendiri “Life After Football,” sebuah majalah gaya hidup yang ditujukan untuk pemain sepak bola profesional.

Baca Juga :  Lazio Gagal aik ke posisi Empat Usai Ditahan Imbang Udinese

Dengan karier yang gemilang saat masih merumput, Regi punya pendekatan yang bagus sekaligus menjadi tauladan bagi para pemain muda untuk berkembang. Terlebih Regi punya pengalaman yang banyak sebagai ahli pengembangan sepak bola. (ful/KPO-3)

Iklan
Iklan