Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

HAMBA ALLAH

×

HAMBA ALLAH

Sebarkan artikel ini
Ahdiat Gazali Rahman
H AHDIAT GAZALI RAHMAN

Oleh : H AHDIAT GAZALI RAHMAN

Hamba Allah, jika diartikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti orang yang menyerahkan diri dan kehidupannya kepada Allah SWT, dengan penuh ketaatan dan kesetiaan. Hamba Allah adalah individu yang taat pada perintah Allah dan menuruti kehendak-Nya. Sedangkan menurut Islam, hamba Allah berarti seseorang yang tunduk, patuh, dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Mereka adalah orang yang hidup sesuai dengan kehendak Allah, menaati perintah-Nya, dan menghindari larangan-Nya. Hamba Allah juga memiliki sifat-sifat seperti kesalehan, ketakwaan, dan kerendahan hati. 

Baca Koran

Untuk lebih rincinya, hamba Allah adalah orang yang tunduk dan patuh. Tidak membangkang atau menolak perintah Allah, melainkan menerima dan mengamalkannya dengan sepenuh hati.  Menyerahkan Diri “segala urusan hidupnya kepada Allah, baik dalam hal ibadah, rezeki, maupun segala aspek kehidupan. Hidup Sesuai Kehendak Allah. Hidup sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW dan ajaran Islam yang lurus. 

Manusia sebagai hamba Allah dituntut agar bisa menjalankan hubungan hablumminallah atau hubungan manusia dengan penciptanya. Maksud dari konsep ini mengacu pada tugas manusia sebagai hamba Allah dengan menunjukkan pengabdian berupa tata cara beribadah sesuai ajaran agama Islam. Seorang hamba Allah yang sejati adalah dia yang ketaatannya kepada Allah terasa manis dan cintanya kepada Allah menjadi sesuatu yang menyenangkan; dia dekat dengan Allah dan bersandar kepada-Nya untuk segala kebutuhannya.

Seorang mukmin yang ingin menjadi hamba Allah dia harus mempunyai minimal tiga sifat, yakni : 1) Kesalehan. Mereka berusaha untuk menjadi orang yang saleh dan selalu berbuat baik kepada sesame; (2) Ketakwaan. Mereka selalu takut kepada Allah dan menjauhi segala sesuatu yang dilarang-Nya; (3) Kerendahan hati. Mereka menyadari bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan mereka tidak pernah sombong atau angkuh. 

Baca Juga :  Jalan Rusak, Nyawa Terancam: Bukti Negara Abai Melayani Rakyat?

Manusia sebagai hamba Allah (Abdullah) berarti manusia yang mengakui dan mengakui bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa, yang harus disembah dan diabdikan. Ini mencakup ketundukan pada perintah dan larangan Allah, serta rasa syukur atas nikmat-Nya. Manusia sebagai hamba juga memiliki tugas untuk beribadah dan menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama.

Para ulama berpendapat untuk menjadi hamba Allah yang sesuai agama Islam maka seseorang harus memilik enam ciri, yakni : 1. Pengakuan dan penyerahan diri. Manusia harus menerima segala ketentuan Allah, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, dengan penuh kesabaran dan syukur; 2. Ketundukan dan ketaatan. Tunduk dan taat pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; 3. Pengabdian dan ibadah. Tindakan dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam. Ini termasuk menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, menjaga lingkungan, dan bekerja dengan jujur; 4. Tujuan pencipta. Tindakan dan aktivitas manusia harus diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut; 5. Hubungan dengan Allah. Menjaga hubungan yang baik dengan Allah, baik melalui doa, dzikir, dan berbagai ibadah lainnya. Ini juga termasuk menghargai dan menghormati segala ciptaan Allah, termasuk sesama manusia dan alam semesta; 6. Peran sebagai Khalifah. Sebagai wakil Allah yang diberi amanah untuk mengelola dan menjaga bumi serta seluruh isinya. Peran ini membutuhkan tanggung jawab yang besar dan kesadaran untuk menjaga keseimbangan alam dan kesejahteraan manusia

Sebagaiman manusia umumnya dan umat Islam khususnya, tentu ingin menjadi Hamba Allah yang selalu dicintai Allah, karena kesyukurannya. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT, “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras”. (QS. Ibrahim :7)

Iklan
Iklan