RANTAU, Kalimantanpost.com – Ratusan warga Kecamatan Tapin Utara memadati Lapangan Dwi Darma, Rabu (23 /4/2025) pagi.
Mereka antre sejak pagi untuk mendapatkan paket sembako bersubsidi dalam operasi pasar murah yang digelar Pemerintah Kabupaten Tapin bersama Tim Penggerak PKK Tapin.
Sebanyak 1.000 paket sembako disediakan dalam kegiatan ini. Setiap paket berisi beras lima kilogram, telur, tepung, dan minyak goreng. Harga aslinya Rp210 ribu, namun warga hanya membayar Rp100 ribu setelah mendapat subsidi pemerintah sebesar Rp110 ribu per paket.
Langkah ini menjadi salah satu upaya Pemkab Tapin menekan harga kebutuhan pokok yang cenderung naik menjelang Lebaran.
Selain itu, pasar murah juga dimaksudkan untuk membantu daya beli masyarakat, khususnya di kawasan yang terdampak lonjakan harga bahan pokok.
“Pasar murah ini bagian dari komitmen pemerintah menjaga stabilitas harga dan membantu masyarakat yang kesulitan menjangkau kebutuhan dasar,” kata Sekretaris Daerah Tapin, Dr. Sufiansyah.
Menurutnya, intervensi harga seperti ini tidak hanya menurunkan beban masyarakat, tapi juga menjaga ritme inflasi daerah agar tetap terkendali. Ia berharap kegiatan serupa bisa terus dilakukan secara berkala di wilayah lain di Tapin.
Warga yang hadir mengaku terbantu. Salah satunya adalah Safari warga Kelurahan Kupang.
“Biasanya saya beli beras lima kilo saja sudah hampir seratus ribu. Ini sudah termasuk minyak dan telur. Sangat membantu,” ujarnya.
Sementara terpisah Wakil Ketua PKK Tapin, Hj Ellya Hartati Juanda, mengatakan pihaknya berperan dalam distribusi dan pengawasan selama kegiatan berlangsung.
Ia menyebut antusiasme warga menjadi sinyal penting bahwa kebutuhan pokok bersubsidi masih sangat dibutuhkan masyarakat.
Operasi pasar murah ini juga melibatkan Dinas Perdagangan dan SKPD terkait lainnya. Mereka memastikan proses distribusi berjalan lancar dan paket sembako diterima warga sasaran, terutama yang berpenghasilan rendah.
Pemkab Tapin akan menggelar kegiatan serupa di seluruh kecamatan kabupaten Tapin dan hari ini perdana digelar awal tahun. Pasar murah dipandang sebagai solusi jangka pendek sambil pemerintah menyiapkan strategi pengendalian harga yang lebih berkelanjutan.(abd/KPO-4)