Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hulu Sungai Tengah

Bupati HST Suarakan Keresahan Warga Aing Bantai

×

Bupati HST Suarakan Keresahan Warga Aing Bantai

Sebarkan artikel ini
SAVE 20250523 193326 scaled e1748000393268
KOPERASI – Bupati HST Samsul Rizal pada Peluncuran dan Dialog Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Yandri Susanto. (Kalimantanpost.com/repro humas HST).

BANJARBARU, Kalimantanpost.com – Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), Samsul Rizal menyuarakan keresahan yang telah lama dirasakan masyarakat di wilayahnya, khususnya warga Desa Aing Bantai, Kecamatan Batang Alai Tengah (BAT).

Hal itu diutarakan pada Peluncuran dan Dialog Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Yandri Susanto, di GOR Babussalam Banjarbaru, Rabu (21/05/2025).

Baca Koran

“Desa Aing Bantai merupakan salah satu desa tertinggal yang berada di kawasan hutan lindung. Hingga kini, desa tersebut belum memiliki akses jalan yang layak,” ucap Samsul Rizal.

Ia menambahkan, kondisi tersebut memaksa warga, termasuk anak-anak sekolah, pasien, serta ibu hamil, menempuh perjalanan puluhan kilometer dengan berjalan kaki demi keluar masuk desa.

“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal keadilan. Warga kami berhak merasakan kehadiran negara melalui pembangunan yang merata,” ujarnya.

SAVE 20250523 193515

Ia mengusulkan kepada Menteri agar pemerintah pusat membantu memfasilitasi perizinan pembukaan akses jalan ke desa tersebut, tanpa merusak kelestarian lingkungan.

“Isolasi yang dirasakan warga sudah terlalu lama, dan kini saatnya negara hadir menjawab kebutuhan masyarakat di wilayah pelosok,” imbuhnya.

Lebih dari itu, di kesempatan yang sama, Bupati HST juga menyinggung pentingnya koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat.

“Saya berharap Koperasi Merah Putih tidak hanya menjadi simbol, melainkan benar-benar dikelola oleh dan untuk masyarakat,” tegasnya.

Dirinya mengusulkan agar sumber dana koperasi berasal dari kombinasi dana desa dan dana Belanja Tak Terduga (BTT), sehingga masyarakat merasa memiliki dan terlibat secara aktif dalam koperasi.

“Saya tidak akan berhenti memperjuangkan suara rakyat, terutama mereka yang tinggal jauh dari pusat perhatian, tetapi dekat dengan hati saya,” tutupnya. (adv/ary/KPO-4)

Baca Juga :  Dua Pelajar Jakarta Tanam 3.000 Rotan di Pegunungan Meratus

Iklan
Iklan