Oleh : H AHDIAT GAZALI RAHMAN
Asal kata hasil, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti suatu yang diperoleh atau dihasilkan oleh suatu usaha atau kegiatan, sedangkan pengertian keberhasilan, adalah suatu pencapaian yang diidamkan oleh banyak individu. Meskipun definisi keberhasilan dapat bervariasi dari satu orang ke orang lainnya. Satu hal yang tetap konsisten adalah bahwa keberhasilan biasanya tidak datang dengan mudah. Sedangkan menurut Islam, keberasilan itu adalah merujuk pada pencapaian kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan akhirat, yang didasarkan pada iman, takwa, dan ketaatan kepada Allah SWT. Ini bukan hanya tentang kekayaan atau jabatan, tetapi juga tentang memiliki kepribadian yang teguh dan mampu menjauhi hal-hal yang sia-sia. Keberhasilan yang sejati adalah masuk surga dan terhindar dari neraka.
Banyak manusia dalam berbagai profesi, jabatan menemukan keberhasilan, seperti pelajar atau mahasiswa yang berhasil lulus dalam satu jenjang pendidikan. Seorang yang anggota partai yang berhasil memperoleh kedudukan sebnagaimana amanat partainya. Seorang ASN yang berhasil memperoleh jabatan karena usaha yang maksimal. Seorang pengusaha yang berhasil meraih sukses karena cekatan dalam usahanya, atau seorang pedagang yang berhasil memperoleh keuntungan karena dipercaya oleh konsumennya. Seorang pejabat berhasil meraih kepercayaan oleh masyarat dan pemimpin diatasnya dalam rangka melaksanakan tugas Negara. Keberhasilan apapun itu, semua akan mendatangkan kebahagian, keberhsilan seseorang pasti akan diterima dengan senang oleh orang yang berhasil dan orang lain yang menginginkan keberhasilan itu.
Bagi ummat Islam, keberhasilan itu bukan hanya dinikmati dalam dunia ini, tapi yang namanya keberhasilan jika suatu pekerjaan itu bernilai Ibadah oleh Allah SWT, serta akan mendapatkan imbalan pahala oleh Allah SWT, baru sebuah pekerjaan dikatakan berhasil atau memperoleh keberhasilan, jika usaha itu berlawanan tidak sejalan dengan agama yang telah diajarkan oleh Allah, melanggar aturan Negara, serta sangat bertentangan dan budaya bangsa, maka usaha itu walaupun berjalan baik tetap bukan keberhasilan. Seperti contoh seorang yang karena kelicikannya, mampu menyeludupkan obat terlarang ke suatu desa, daerah atau wilayah, maka usaha bukan dianggap keberhasilan, tapi suatu usaha jahat (kejahatan). Orang yang melakukan bisa dikatakan memperoleh keberhasilan, tapi suatu kegiatan kejahatan, yang harus mendapatkan hukuman. Jadi suatu kegiatan/pekerjaan dikatakan membawa keberhasilan jika kegiatan itu bernilai oleh agama, sejalan dengan hukum Negara dan punya manfaat bagi manusia lain atau lingkungan. Jika usaha yang bertentangan dengan agama, melanggar hukum Negara, membawa akibat buruk pada warga dan lingkungan lainnya, maka terlaksanannya usaha itu, jangan katakan kesuksesan tapi katakanlah sebuah prilaku kejahatan yang dilakukan.
Menurut beberapa ulama, kriteria pekerjaan dapat dikatakan memperoleh Keberhasilan, jika pekerjaan itu akan mendatangkan bertambahnya hal–hal sebagai berikut, diantaranya : 1. Iman dan takwa. Keberhasilan dimulai dengan iman yang kuat dan takwa kepada Allah SWT; 2. Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya adalah kunci kesuksesan dunia dan akhirat; 3. Berusaha dan bekerja keras. Allah SWT mengingatkan bahwa manusia harus berupaya dan bekerja keras untuk mencapai kesuksesan; 4. Bersyukur dan bersabar. Bersyukur atas nikmat Allah dan bersabar dalam menghadapi cobaan adalah kunci kesuksesan dalam hidup; 5. Berbuat baik kepada orang lain. Membantu dan berbuat baik kepada sesama adalah bagian dari kesuksesan dalam pandangan Islam.