Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Layanan Sanitasi Aman di Banjarmasin Masih Jauh dari Target, Perumda PALD Gencarkan Edukasi Publik

×

Layanan Sanitasi Aman di Banjarmasin Masih Jauh dari Target, Perumda PALD Gencarkan Edukasi Publik

Sebarkan artikel ini
IMG 20250819 WA0031 e1755590653960

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Cakupan layanan sanitasi aman di Kota Banjarmasin masih jauh dari target nasional. Berdasarkan standar tahun 2024, minimal 15 persen rumah tangga harus terlayani. Namun, saat ini capaian di Kota Banjarmasin, baru berada di angka 4,45 persen. Rendahnya partisipasi masyarakat dinilai menjadi faktor utama yang menghambat keberhasilan program ini.

Direktur Perusahaan Umum Daerah Pengolahan Air Limbah Domestik (Perumda PALD) Kota Banjarmasin, Ir Endang Waryono, MT, Selasa (19/8/2025) mengatakan, pihaknya menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya sanitasi.

Kalimantan Post

“Banyak warga masih menganggap kebiasaan lama dalam mengelola ‘limbah rumah tangga’ sudah cukup, tanpa menyadari dampak kesehatannya,” ujar didampingi Manager Teknik, Deris Kusdinar, ST.

Padahal, lanjut dia, sanitasi yang buruk berpotensi menimbulkan penyakit serius seperti diare, infeksi kulit, hingga stunting.

“Kebiasaan lama masyarakat memang masih menjadi tantangan terbesar, mereka merasa cukup dengan septic tank seadanya. Padahal, secara sanitasi tidak aman dan berisiko menimbulkan penyakit. Edukasi soal sanitasi ini yang harus terus kita dorong dan perlu ditingkatkan,” ujar Endang.

Selain edukasi, keterbatasan anggaran membuat sosialisasi tidak bisa dilakukan secara luas. Saat ini, upaya penyadaran masyarakat lebih banyak dilakukan melalui media sosial seperti Instagram. Namun, hal itu belum mampu menjangkau semua lapisan masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di kawasan padat penduduk.

Salah satu kendala lainnya adalah minimnya rumah tangga yang menjadi pelanggan layanan komunal hasil bantuan pemerintah atau lembaga donor. Instalasi yang dibangun di beberapa kawasan, seperti di Kampung Biru dan Kampung Hijau, kini banyak yang tidak terpelihara.

“Contohnya, bantuan instalasi dari Kementerian atau Uni Eropa seharusnya bisa dimanfaatkan maksimal. Kenyataannya, hanya sedikit rumah yang menjadi pelanggan. Padahal harus ada kontrak pemeliharaan, termasuk penyedotan minimal dua tahun sekali bagi pelanggan,” ujar Endang.

Baca Juga :  Syarifah Adila Dinobatkan Juara Lagu Banjar dalam Peringatan HUT Kota Banjarmasin ke-499

Dijelaskannya, sebenarnya
tarif layanan sanitasi jauh lebih murah dibandingkan sistem lama. Misalnya, untuk rumah tangga hanya Rp23 ribu per bulan, jauh lebih rendah dari tarif sebelumnya yang bisa mencapai Rp75 ribu. Ada pula layanan sedot tinja berbasis pelanggan dengan biaya yang jauh lebih hemat ketimbang sekali panggil.

Meski begitu, sektor niaga seperti hotel, restoran, dan kafe masih banyak yang belum menjadi pelanggan. Padahal, sektor tersebut merupakan penghasil limbah besar yang seharusnya mendukung program sanitasi kota

“Kami berharap masyarakat, termasuk sektor usaha, mau dan ikut serta menjadi pelanggan, sanitasi aman adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah. Mari kita sama-sama membangun kota sehat melalui partisipasi aktif.” tegasnya.

Dengan kondisi ini, Perumda PALD mendorong Pemerintah Kota untuk meningkatkan dukungan anggaran sekaligus memperluas edukasi publik. Monitoring berkala pada instalasi yang sudah dibangun juga harus diperkuat agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. (nug/KPO-3)

Iklan
Iklan