BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Suasana Balai Kota Banjarmasin, Minggu (14/9/2025) sore, berubah semarak ketika 171 anak tampil anggun dan percaya diri dalam lomba Busana Daerah Anak. Panggung megah yang berada di depan Balai Kota itu menjadi saksi parade keindahan busana tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.
Acara yang dimulai pukul 16.00 Wita ini disambut meriah oleh para orang tua, masyarakat, serta tamu undangan. Dengan penuh keceriaan, anak-anak memperagakan busana khas daerah yang kaya warna dan motif, menampilkan pesona budaya nusantara sejak usia dini.
Lomba ini terselenggara atas kerja sama Pemerintah Kota Banjarmasin dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).
Dukungan penuh diberikan oleh Ketua Dekranasda, Hj. Neli Listriani, SFar, Apt, yang bersama Walikota Banjarmasin, H. Muhammad Yamin HR, turut hadir sekaligus membuka secara resmi jalannya kegiatan.
Dalam sambutannya, Walikota Banjarmasin Muhammad Yamin menekankan pentingnya memperkenalkan warisan budaya kepada generasi penerus.
“Kegiatan ini bukan sekadar lomba, tapi sarana untuk menanamkan rasa cinta tanah air kepada anak-anak kita sejak dini. Mereka harus tahu betapa kayanya budaya bangsa yang kita miliki,” ujarnya.
Ketua Dekranasda, Hj Neli Listriani menambahkan kegiatan ini juga menjadi media edukasi yang menyenangkan. Menurutnya, dengan cara kreatif seperti lomba busana, anak-anak lebih mudah memahami sekaligus bangga pada identitas budaya bangsa.
Para peserta yang berjumlah 171 anak tersebut berasal dari berbagai sekolah dan komunitas di Kota Banjarmasin. Mereka tampil dalam busana adat khas dari Sabang hingga Merauke, mulai dari kebaya anggun, ulos Batak, baju bodo khas Bugis, hingga pesona Dayak dan Banjar.
Setiap peserta dinilai oleh dewan juri berdasarkan kepercayaan diri, kesesuaian busana, tata rias, serta kemampuan memperagakan di atas panggung. Meskipun berlabel “lomba”, suasana lebih terasa sebagai perayaan kebudayaan yang penuh warna dan kegembiraan.
Selain memperkenalkan keberagaman budaya, lomba ini juga dimaksudkan untuk melestarikan warisan bangsa di tengah arus modernisasi.
“Dengan acara seperti ini, anak-anak kita tidak hanya belajar tampil, tetapi juga belajar mencintai akar budayanya sendiri,” ujar Neli.
Antusiasme penonton semakin terasa ketika para peserta mendapatkan piala dan e-sertifikat sebagai bentuk apresiasi atas penampilan terbaik mereka. Sorak-sorai orang tua terdengar riuh, menambah kebahagiaan bagi anak-anak yang tampil dengan percaya diri.
Hampir menyentuh penghujung acara, namun semangat yang terpancar dari ratusan wajah anak-anak dan keluarga mereka meninggalkan kesan mendalam. Bagi masyarakat Banjarmasin, Lomba Busana Daerah Anak ini bukan hanya hiburan, melainkan juga investasi penting untuk membentuk generasi muda yang berbudaya, bangga, dan berkarakter Indonesia. (nug/KPO-3)
