BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Provinsi Kalimantan Selatan periode 2025–2030 resmi dilantik dan dikukuhkan di Gedung Mahligai Pancasila, pada Selasa (7/10/2025) malam.
Dilantiknya pengurus PAPPRI ini menjadi momentum penting bagi insan musik Banua untuk menghidupkan kembali semangat berkarya, bersinergi, dan berkolaborasi membangun ekosistem musik yang sehat di daerah.
Momen tersebut mencerminkan tekad kuat para pelaku musik untuk menjunjung nilai-nilai persatuan dalam keberagaman dimana musik, lebih dari sekadar hiburan, adalah bahasa universal yang menyatukan.
Ketua DPP PAPPRI Kalimantan Selatan, Dino Sirajudin, dalam sambutannya menegaskan pelantikan ini bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk tanggung jawab moral terhadap dunia musik di Banua.
“Kami ingin menjadikan musik bukan hanya panggung hiburan, tetapi juga sarana persaudaraan dan inspirasi. Musik punya daya untuk mempersatukan, menenangkan, dan menggerakkan hati,” ujarnya penuh semangat.
Dino menambahkan, PAPPRI Kalsel berkomitmen menciptakan ruang yang terbuka bagi semua pelaku seni, tanpa sekat, tanpa kompetisi yang tidak sehat. “Kami tidak mau musik dijadikan ajang gontok-gontokan, PAPPRI hadir untuk merangkul semua, baik penyanyi, pencipta lagu, maupun pemusik dari berbagai genre,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dino juga menyoroti pentingnya profesionalisme dalam industri musik, khususnya dalam aspek penjurian dan kompetisi. Ia menekankan bahwa kualitas juri harus memiliki standar kompetensi yang terukur dan tersertifikasi, bukan hanya berdasarkan popularitas atau relasi personal.
“Sering kali panitia lomba memilih juri karena kenal dekat, bukan karena kompeten, akibatnya, hasil lomba jadi tidak objektif,” ungkap mantan Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Kalsel ini.
Sebagai asesor bersertifikasi BNSP, Dino mengaku telah mendorong sistem evaluasi dan sertifikasi juri musik di Kalimantan Selatan agar dunia musik lebih kredibel dan profesional.
“Juri tidak harus bisa bernyanyi, tapi harus bisa menganalisis. Lihat saja Simon Cowell, dia bukan penyanyi, tapi tajam dan objektif dalam menilai,” katanya mencontohkan.
Menurutnya, PAPPRI Kalsel akan mengambil langkah konkret dengan mengadakan edukasi dan dialog bersama panitia penyelenggara lomba. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman tentang pentingnya juri bersertifikasi dan sistem penjurian yang adil.
Selain fokus pada peningkatan kompetensi, Dino menegaskanmisi besar PAPPRI adalah menjadikan musik sebagai kekuatan moral dan sosial yang menebarkan nilai-nilai damai, cinta, dan kebersamaan. Ia mengajak seluruh anggota untuk berkarya dan melayani masyarakat dengan hati.
Pelantikan DPD PAPPRI Kalsel ini juga dihadiri berbagai tokoh seni, pejabat daerah, serta pelaku industri kreatif yang antusias menyambut babak baru dunia musik Kalimantan Selatan.
Dengan pengukuhan kepengurusan baru ini, PAPPRI Kalimantan Selatan bertekad menjadikan musik bukan hanya karya seni, melainkan juga alat untuk membangun karakter, mempererat silaturahmi, dan memperkuat identitas budaya daerah di tengah derasnya arus globalisasi. (nug/KPO-3)