Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
BanjarbaruHEADLINE

Tanah Bumbu dan Kotabaru Jadi Magnet Baru Investor di Kalimantan Selatan‎‎

×

Tanah Bumbu dan Kotabaru Jadi Magnet Baru Investor di Kalimantan Selatan‎‎

Sebarkan artikel ini
IMG 20251022 WA0068
‎INVESTOR - Kawasan industri di Tanah Bumbu dan pelabuhan Kotabaru menjadi salah satu pendorong utama meningkatnya minat investor di Kalsel. (Kalimantanpost.com/repro mc kalsel).

BANJARBARU, Kalimantanpost.com – Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru kian menegaskan diri sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Selatan.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM Semester I Tahun 2025, Tanah Bumbu mencatat realisasi investasi tertinggi di provinsi ini senilai Rp3,54 triliun, sementara Kotabaru menjadi daerah dengan investasi asing (PMA) terbesar mencapai Rp1,4 triliun.

‎Lonjakan investasi di dua wilayah pesisir tersebut menunjukkan pergeseran peta ekonomi Kalsel yang kini tidak lagi terpusat di kota besar, tetapi mulai menyebar ke kawasan selatan dan timur provinsi.

‎Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Selatan, Endri menyebutkan, pertumbuhan investasi di Tanah Bumbu dan Kotabaru didorong oleh ketersediaan kawasan industri strategis, pelabuhan yang aktif, dan sumber daya alam melimpah.

‎”Kedua daerah ini punya posisi geografis yang strategis dengan dukungan infrastruktur pelabuhan dan kawasan industri yang terus berkembang. Itu menjadi magnet bagi investor untuk menanamkan modal jangka panjang,” ujarnya, Senin (20/10/2025).

‎Secara total, realisasi investasi Kalsel semester I 2025 mencapai Rp16,38 triliun, terdiri dari Rp12,8 triliun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Rp3,5 triliun Penanaman Modal Asing (PMA).
‎Jumlah proyek investasi mencapai 13.332 proyek, dengan dominasi PMDN sebanyak 12.724 proyek dan 608 proyek PMA.

‎Kota Banjarmasin masih menjadi pusat aktivitas ekonomi dengan 3.066 proyek, sementara Kabupaten Banjar tercatat memiliki proyek asing terbanyak sebanyak 114 proyek. Komposisi ini menunjukkan investasi di Kalsel mulai merata di berbagai daerah.

‎Negara Singapura menjadi mitra asing terbesar dengan nilai investasi mencapai Rp2,1 triliun melalui 225 proyek, mencerminkan tingginya kepercayaan investor luar negeri terhadap stabilitas ekonomi daerah.

‎Sektor pertambangan masih menjadi penyumbang utama investasi dengan nilai Rp3,09 triliun, disusul sektor perdagangan dan reparasi dengan 3.131 proyek.

‎Di Tanah Bumbu, investasi besar diarahkan pada pengembangan fasilitas penunjang tambang, pelabuhan, dan industri pengolahan mineral. Sementara di Kotabaru, modal asing banyak masuk ke sektor energi dan pengolahan hasil tambang bernilai ekspor.

‎Pemerintah daerah pun aktif membuka jalan bagi investor, mulai dari kemudahan perizinan, penyediaan lahan industri, hingga peningkatan konektivitas pelabuhan.

‎Kepala DPMPTSP Kalsel menegaskan, tren positif di dua kabupaten pesisir itu akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi provinsi secara keseluruhan.

‎“Tanah Bumbu dan Kotabaru punya potensi besar menjadi kawasan industri masa depan. Kami dorong agar investasi diarahkan ke sektor hilir yang berorientasi ekspor,” ujarnya.

‎Dengan capaian investasi Rp3,54 triliun di Tanah Bumbu dan Rp1,4 triliun di Kotabaru, keduanya kini resmi menjadi magnet baru investasi di Kalimantan Selatan. Pemerintah optimistis tren ini akan terus meningkat hingga akhir tahun, seiring dengan perbaikan infrastruktur, stabilitas ekonomi, dan regulasi yang makin ramah terhadap dunia usaha. (adv/dev/KPO-4)


Kalimantan Post

Baca Juga :  Ombudsman Kalsel Soroti Ledakan Kasus Kelalaian, Kompetensi Penyelenggara Layanan Jadi Sorotan Utama
Iklan
Iklan