Banjarbaru, KP – Sejak diresmikan pada 8 Desember 2016, Kebun Raya Banua (KRB) terus berkembang dan kini memasuki usia 9 tahun dengan sederet capaian baru. Kawasan konservasi dan wisata pendidikan milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tersebut bergerak cepat memperluas fasilitas serta meningkatkan pelayanan pengunjung.
Plt Kepala UPTD KRB, Firmansyah, menyampaikan bahwa pengembangan kawasan dilakukan berdasarkan hasil review masterplan yang telah disusun ulang. Tahun depan, kata dia, beberapa area akan diaspal dan sebuah jembatan baru dibangun untuk memperkuat akses serta kenyamanan pengunjung di dalam kawasan.
Sejumlah pencapaian juga diraih dalam beberapa tahun terakhir.
Dari total 48 kebun raya di seluruh Indonesia, KRB berhasil menunjukkan perkembangan paling signifikan.
“Pada 2023 kami berada di peringkat kedua nasional, dan tahun berikutnya naik ke peringkat pertama,” ujarnya, Selasa (9/12).
Peningkatan minat masyarakat turut terlihat pada jumlah kunjungan. Tercatat mulai Januari hingga November 2025, sebanyak 140.000 orang datang memanfaatkan sistem reservasi untuk kegiatan pendidikan, penelitian, hingga wisata keluarga.
Menyambut usia ke-9, pengelola juga meresmikan Taman Disabilitas sebagai bagian dari komitmen menyediakan ruang publik yang inklusif.
Area ini dirancang agar ramah bagi penyandang disabilitas dan dapat diakses seluruh lapisan masyarakat.
Firmansyah menegaskan, seluruh upaya tersebut merupakan dorongan untuk menjadikan Kebun Raya Banua tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga pusat edukasi dan ruang kegiatan warga. “Kami ingin KRB benar-benar hadir sebagai kawasan konservasi yang bermanfaat luas sekaligus menjadi kebanggaan Banua,” pungkasnya.
Sementara itu, Staff Ahli Gubernur Kalsel Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Mursyidah Aminy, berharap KRB telah meraih juara pertama para kategori tertentu. Ia berharap capaian itu dapat ditingkatkan dan dipertahankan. “Mudah-mudahan dengan penambahan usia bisa menjadi KRB semakin baik lagi,” ujarnya. (mns/K-2)
