BANJARMASIN, KP – Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Banjarmasin yang akan digelar tahun 2020, sejumlah partai politik (Parpol) satu persatu sudah membuka penjaringan bakal calon (Balon) walikota dan wakil walikota. Tak terkeculai Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dijadwalkan Parpol bertanda gambar Ka’bah ini akan membuka pendaftaran untuk menjaring Balon walikota dan wakil walikota mulai 1 November hingga 31 Desember 2019.
Ketua DPC PPP Kota Banjarmasin, Arufah Arif mengatakan, dalam penjaringan Balon walikota/wakil walikota partainya tidak akan menerima mahar. “Ya, tidak ada istilah harus membayar mahar sebagai syarat untuk diusung PPP dalam pencalonan walikota/wakil walikota,’’ kata Arufah Arif.
Kepada KP, Senin (28/10), Arufah Arif yang juga anggota DPRD Kota Banjarmasin ini mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan sanksi berat bagi oknum atau kader PPP yang meminta mahar kepada para calon walikota/waklil walikota yang akan maju atau diusung oleh PPP.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin periode 2014–2019 ini memastikan, dalam menyosong ‘pesta demokrasi’ pemilihan walikota/wakil walikota yang akan digelar tahun 2020 mendatang, PPP akan berkoalisi dengan Parpol lain. Hal ini, karena Pemilu 2019 lalu PPP hanya memperoleh dua kursi di DPRD Kota Banjarmasin.
“Meski hanya dua kursi, namun PPP tidak mau sekedar menjadi penoton dalam menyosong konstestasi Pilwali nantinya,’’ tandas Arufah Arif.
Arufah Arif juga mengungkapkan, jauh sebelum dibukanya pendaftaran, ada sejumlah tokoh atau kandidat yang secara lisan sudah melakukan loby dan berniat meminang partainya untuk maju sebagai bakal calon walikota maupun bakal calon wakil walikota.
Menyinggung nama-nama yang sudah melakukan loby politik ke PPP, Arufah enggan menyebutkannya. Meski demikian ia berharap, dalam pendaftaran Balon walikota/wakil walikota nantinya ada dari kader dari PPP.
“Yang jelas pada prinsipnya, PPP mendorong seluruh kader untuk menjadi peserta Pilkada 2020. Masalahnya, semakin banyak kader PPP yang maju hal itu tentu akan lebih baik lagi,’’ tandasnya.
Dijelaskannya, hingga saat ini baru ada dua kader PPP yang ingin berlaga dalam Pilkada tahun 2020 yaitu HM Aditya Mufti Arifin yang akrap disapa Ovi yang mengandeng Ketua DPRD Kota Banjarbaru AR Irwansyah untuk maju sebagai bakal calon walikota dan wakil walikota Banjarbaru.
Pada bagian lain ditanya standar bakal calon walikota/wakil walikota yang nantinya diusung, Arufah Arif mengemukakan, kandidat harus memiliki elektabilitas dan popularitas yang sudah tidak diragukan lagi di masyarakat. (nid/K-5)